Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gizi Buruk karena Lokasi Terisolasi

Kompas.com - 10/04/2013, 04:24 WIB

SAUSAPOR, KOMPAS - Tim kesehatan gabungan dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Papua Barat tidak menemukan warga yang terkena busung lapar di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Meski demikian, ditemukan bayi dan anak berusia di bawah lima tahun yang kekurangan gizi.

Kondisi itu terjadi di daerah terpencil Papua Barat, yang lokasinya sulit dijangkau melalui perjalanan darat. Contohnya, Kampung Kwesefo, Distrik Kwoor, Tambrauw, dan Jokbi Joker di Distrik Sausapor, Kabupaten Tambrauw.

Masalah klasik seperti itu masih saja membelit Papua Barat di tengah mengalirnya miliaran rupiah dana otonomi khusus setiap tahun sejak tahun 2008.

Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Otto Parrorongan, Selasa (9/4), mengungkapkan, wilayah-wilayah itu jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan. Tidak ada dokter, bidan, perawat, ataupun puskesmas di sana. ”Untuk menjangkaunya pun tidak mudah. Harus ditebus jalan kaki berhari-hari karena lokasi kampung berada di pedalaman Pegunungan Tambrauw,” katanya.

Tim kesehatan gabungan terbagi menjadi dua tim. Mereka menjelajah menggunakan helikopter sejak Minggu (7/4) sampai Senin (8/4).

Tim pertama mengecek di Kampung Kwesefo, Distrik Kwoor, Tambrauw, dan Jokbi Joker di Distrik Sausapor, Tambrauw. Tim kedua mengecek kesehatan warga Jokbi Joker dan Bikar ketika pengobatan massal digelar oleh Komando Resor Militer 171 Praja Viratama dan Kodim 1704 Sorong, di Bikar, Distrik Sausapor, Tambrauw.

Dari hasil pengecekan di Kwesefo, tidak ditemukan warga yang kelaparan atau terkena busung lapar. Meski demikian, dari hasil pemeriksaan ditemukan 12 bayi dan anak balita yang kurang gizi. Adapun 15 bayi dan anak balita lainnya normal.

Di Bikar, tim gabungan juga tidak menemukan warga busung lapar. Akan tetapi, dari hasil pengecekan terhadap 15 bayi, anak balita, dan anak-anak, ditemukan 1 anak yang kurang gizi dan 4 anak bergizi buruk yang berasal dari Kampung Bikar.

Otto mengakui, kurang gizi bahkan sampai gizi buruk terjadi karena warga belum sadar untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Sementara petugas kesehatan yang berperan menyadarkan masyarakat tidak ada di kampung-kampung tersebut.

Kwesefo dan Jokbi Joker menjadi sasaran pengecekan tim menyusul isu yang dicuatkan LSM Solidaritas Rakyat Peduli Kemanusiaan bahwa ada 95 orang meninggal karena kelaparan pada pertengahan Maret lalu.

Gubernur membantah

Gubernur Papua Barat Abraham Octovianus Tururi membantah telah terjadi bencana busung lapar yang menimpa warga di wilayahnya. Bahkan, kawasan Tambrauw yang diberitakan terkena busung lapar dikenal sebagai daerah yang subur. Namun, karena problem geografis, warga yang sakit kerap tidak lekas mendapat layanan kesehatan.

”Tidak ada kematian akibat busung lapar yang diberitakan hingga 95 orang. Itu adalah jumlah orang meninggal selama beberapa tahun terakhir,” katanya.(APA/ODY/JOS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com