Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengawan Solo Siaga, Satu Nenek Terhanyut

Kompas.com - 08/04/2013, 03:49 WIB

Bojonegoro, Kompas - Seorang nenek warga Kandangan, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Karmi (77), hanyut di Bengawan Solo, Minggu (7/4). Hingga Minggu malam korban belum ditemukan karena pencariannya terkendala hujan dan arus sungai yang deras.

Bahkan, Bengawan Solo dinyatakan dalam kondisi Siaga II. Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) menelusuri sungai dengan perahu karet. Sebaliknya, warga mencari Karmi dengan memakai perahu tradisional.

Kepala Polsek Trucuk Ajun Komisaris Sukirman menuturkan, korban diduga hanyut saat menggembalakan kambing. Karmi memiliki kebiasaan mencari ranting di sekitar Bengawan Solo. Polisi menemukan tiga kambing dan caping (topi dari anyaman bambu) milik korban.

Posisi permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro, Minggu siang, mencapai Siaga II, yakni di papan duga menunjukkan angka 14,05 pheil scale. Sebelumnya, papan duga menunjukkan Siaga I dengan angka 13,69 pheil scale.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro MZ Budi Moelyono menuturkan, meningkatnya debit air dipicu hujan deras yang mengguyur Bojonegoro. Warga di sekitar bantaran sungai diminta waspada karena rawan banjir. Daerah hulu Bengawan Solo, seperti Kabupaten Ponorogo, Ngari, Madiun, dan Magetan, juga dilanda hujan deras. Sementara Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, sudah dilanda banjir.

Banjir di daerah lain

Banjir juga dilaporkan terjadi di empat desa di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jateng. Banjir terjadi karena luapan Kali Krisak dan sungai lainnya di daerah itu.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Wonogiri Gatot Gunawan mengimbau warga agar mewaspadai hujan yang terjadi secara mendadak dan deras. Hujan diperkirakan masih akan turun hingga pertengahan Maret.

Sebagian wilayah Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, juga dilanda banjir menyusul hujan deras dalam beberapa hari terakhir. Vincentius Ndraha, warga Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan, Minggu, mengatakan, puluhan rumah warga saat ini masih terendam banjir. ”Banjir masih besar karena Sungai Siberut meluap,” katanya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Ade Edward menambahkan, di Siberut Utara terjadi banjir rob atau pasang air laut hingga ke darat.

Dari Kalimantan Barat dilaporkan, sejumlah jalan di Kota Pontianak, Minggu, terendam air bah sekitar 30 sentimeter setelah hujan turun sejak pagi. Sejumlah kendaraan mogok setelah terjebak banjir tersebut.(EKI/INK/AHA/ACI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com