Obor Salib di Carnival Paskah

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Desa Glodokan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, merayakan Paskah dengan karnaval obor. Tidak hanya meluapkan kegembiraan Paskah, kegiatan itu juga sebagai salah satu upaya menghidupkan kembali potensi seni dan budaya di daerah tersebut.

Sabtu (6/4/2013), malam, sekitar 500 orang mengarak salib yang dibuat dari bambu dan dipasangi obor di jalan desa. Mereka adalah jemaat gereja Santa Maria Asumpta yang tengah merayakan Paskah. Orang dewasa, remaja hingga anak-anak ikut serta.

Ketua Panitia, R Lilik Siswanto, mengatakan, perayaan seperti ini baru diadakan pertama kalinya di daerah itu. Menurut rencana, kegiatan seperti ini akan dijadikan agenda tahunan di daerah tersebut..

Lilik mengatakan, carnival Paskah hendak menunjukkan kegembiraan Paskah yang membebaskan manusia dari belenggu dosa. Karena itu, manusia harus bergembira. "Bukan berarti tidak boleh ada masalah. tetapi dengan bergembira, kita akan mampu berpikir lebih jernih ketika menghadapi masalah," ujar Lilik.

Ide Carnival Paskah datang dari seniman Daryanto Bended yang juga berdomisili di wialayah itu. Tidak hanya karnaval, kegiatan perayaan Paskah di desa itu juga dimeriahkan dengan pasar rakyat dan panggung seni.

Sebelum industri berkembang pesat di daerah itu, kesenian ketoprak sangat hidup. Kini, karena kesibukan warganya karena bekerja di pabrik, kegiatan seni menghilang. Kegiatan itu merupakan salah satu upaya untuk kembali menghidupkan seni dan budaya yang selama ini lenyap.