BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Antrean panjang di semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kalimantan Timur, tidak tepat jika disebut sebagai kelangkaan atau krisis bahan bakar minyak. Sebab, yang diburu hanya BBM subsidi, dan sebagian pembelinya pun orang kaya atau perusahaan yang kuat membeli BBM nonsubsidi.
"BBM subsidi jumlahnya terbatas karena menyesuaikan kuota dari pemerintah. Kuota tahun ini untuk Kaltim, masih seperti tahun 2012. Sementara itu, jumlah kendaraan bertambah dan mereka membeli BBM subsidi, bukan BBM nonsubsidi. Ya tentu saja BBM subsidi cepat habis," ujar Bambang Irianto, Humas Pertamina Balikpapan, Jumat (5/4/2013).
Ia mencontohkan, banyak mobil pikap dobel kabin (mesin diesel) milik perusahaan yang masih saja mengisi tankinya dengan solar subsidi. "Sementara mobil keluarga yang harganya mahal dan pemiliknya pasti kuat membeli Pertamax, masih juga antre mendapat premium subsidi. BBM nonsubsidi banyak, tapi mereka antrenya ke BBM subsidi," kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.