Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Bandara Diperluas

Kompas.com - 05/04/2013, 03:42 WIB

Pontianak, KOMPAS - PT Angkasa Pura II memperluas delapan bandar udara karena jumlah penumpang pesawat terus meningkat, sementara kapasitas terminal dan landas pacu terbatas. Tahun 2012, jumlah penumpang di wilayah kerja PT Angkasa Pura mencapai 81 juta orang.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengatakan, setiap tahun jumlah penumpang bertambah sekitar 15 persen. Padahal, hanya ada dua bandara, yakni Bandara Sultan Iskandar Muda di Aceh dan Bandara Sultan Thaha di Jambi, yang kapasitasnya masih bisa menampung lonjakan penumpang.

”Perluasan bandara dilakukan bertahap dalam beberapa tahun. Umumnya, pengerjaan selesai tahun 2014 hingga 2015,” ujar Sunoko, seusai penyerahan bantuan lima ambulans untuk puskesmas di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis (4/4).

Tahun 2013, PT Angkasa Pura II mengalokasikan dana sekitar Rp 8 triliun untuk melanjutkan proyek perluasan delapan bandara. Namun, hanya dua bandara yang sekaligus dilengkapi akses kereta api, yakni Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dan Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara. Infrastruktur ini dikerjakan PT Kereta Api Indonesia. Kuala Namu ialah bandara baru.

Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, termasuk bandara yang memperluas terminal penumpang dan membangun landas pacu baru. General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Pontianak Chandra Dista Wiradi menuturkan, terminal penumpang yang baru akan bisa menampung 3,5 juta orang. Saat ini, terminal penumpang berkapasitas 1 juta orang, tetapi jumlah penumpang pada akhir 2012 sekitar 2 juta orang.

Landasan baru sepanjang 3.000 meter akan dibuat sejajar dengan landasan yang saat ini digunakan. Landasan baru itu memungkinkan untuk digunakan pesawat yang lebih besar dibandingkan dengan pesawat yang saat ini melayani penerbangan dari dan ke Pontianak. Dengan demikian, kapasitas angkut pesawat juga bertambah.

Ketua Biro Jasa Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Kalbar Burhanuddin Haris menyatakan, peningkatan kapasitas angkut pesawat diharapkan bisa langsung menurunkan harga tiket. ”Saat ini, konsumen sering tak punya pilihan selain membeli tiket mahal dari dan ke Pontianak pada waktu-waktu tertentu. Bahkan, dalam setahun bisa lima kali terjadi kenaikan harga tiket yang sangat tinggi,” ujar Burhanuddin.

Pariwisata di Flores

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengakui, sektor pariwisata sangat dimungkinkan menjadi andalan ekonomi rakyat di Flores dan juga Lembata karena memiliki berbagai obyek wisata bernilai tinggi. Namun, pengembangan serta pemberdayaannya perlu didukung kehadiran bandara bertaraf internasional di kawasan Flores sehingga bisa mendatangkan wisatawan dalam jumlah banyak.

”Salah satu kendala pengembangan pariwisata di Flores sejauh ini belum tersedianya bandara yang dapat didarati pesawat berbadan lebar. Hampir setiap kabupaten memiliki bandara, tetapi hanya bisa didarati pesawat ukuran kecil,” kata Frans.

Flores memiliki Taman Nasional Komodo (TNK), yang di sejumlah pulau seperti di Komodo dan Rinca merupakan habitat utama komodo. Keberadaan binatang purba itu kini menjadi salah satu dari tujuh keajaiban alam dunia. TNK persisnya berlokasi di Selat Sape, wilayah Kabupaten Manggarai Barat.

Obyek wisata lainnya ialah mbaru niang atau rumah adat khas Manggarai di Wae Rebo (Manggarai), Danau Triwarna Kelimutu di Kabupaten Ende, ritus semana santa di Larantuka (Flores Timur), dan penangkapan ikan paus secara tradisional di Lamalera (Lembata). Lalu, obyek wisata 17 pulau dan perkampungan tua Bena di Kabupaten Ngada, taman laut di Teluk Maumere (Sikka), dan aneka atraksi budaya. Flores juga gudangnya kain tenun.

Saat ini ada dua bandara agak besar di Flores, yakni Bandara Frans Seda di Maumere dan Bandara Komodo di Labuan Bajo. Di luar itu, ada beberapa lokasi yang bisa dibangun bandara yang bertaraf internasional, antara lain di Mbay (Nagekeo). Lokasi lainnya di kawasan Pantai Tanjung Bendara, Kabupaten Manggarai Timur. (AHA/ANS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com