Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Danai Proyek Ekspansi PLTU Cilacap

Kompas.com - 04/04/2013, 03:02 WIB

Jakarta, Kompas - China Development Bank Corporation akan mengucurkan pinjaman senilai 700 juta dollar AS kepada PT Sumber Segara Primadaya untuk membangun proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Cilacap kapasitas 1 x 614 megawatt. Pembangkit listrik itu ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada 2016.

Penandatanganan naskah perjanjian fasilitas pinjaman antara China Development Bank Corporation (CDB) dan PT Sumber Segara Primadaya dilakukan pada Rabu (3/4), di Hotel Dharmawangsa, Jakarta. Acara juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Duta Besar China untuk Indonesia Liu Jian Chao, serta Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji.

PT Sumber Segara Primadaya (SSP) merupakan pengembang IPP (listrik swasta) PLTU Cilacap 2 x 281 MW. Sejauh ini dua pembangkit itu sudah memasok dan menjual listrik ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sejak 2006 hingga saat ini.

Direktur Utama PT SSP Mohamad Rasul menjelaskan, ekspansi PLTU Cilacap bersebelahan dengan PLTU Cilacap yang ada di Desa Karang Kandri, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Listrik yang dihasilkan akan disalurkan ke sistem Jawa-Bali lewat jaringan transmisi 500 kilovolt (saluran udara tegangan ekstra tinggi) sepanjang sekitar 2 kilometer ke gardu induk tegangan ekstra tinggi yang akan dibangun PLN.

Direktur Keuangan PT SSP Beni Maturbongs menjelaskan, dalam proyek ekspansi ini, sebagaimana proyek sebelumnya, PT SSP tidak mensyaratkan ada jaminan dari pemerintah. Kebutuhan investasi proyek ekspansi itu 900 juta dollar AS, sebesar 700 juta dollar AS di antaranya didanai CDB dengan tenor 11 tahun, suku bunga pinjaman 5,3 persen per tahun, dan bisa berubah sesuai dengan kondisi pasar.

Selebihnya didanai dari ekuitas PT SSP sendiri dan sumber lain, sementara pendanaan modal kerja akan didukung Bank Rakyat Indonesia.

Konstruksi proyek ekspansi PLTU Cilacap ditargetkan akan dimulai pada bulan ini dan diperkirakan lama konstruksi sekitar 36 bulan. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com