Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Penting Jaga Narkoba di Negeri Sendiri

Kompas.com - 01/04/2013, 15:37 WIB
Lukas Adi Prasetya

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Empat kali penyelundupan narkoba via paket kiriman dari India ke Kalimantan Timur sepanjang tahun 2013, memang bisa mengundang pertanyaan masyarakat. Yakni, mengapa paket itu tidak terdeteksi saat masih di India. Namun, masyarakat tidak usah banyak berharap ke Pemerintah India, karena lebih penting bagaimana menjaga negeri sendiri.

Hal itu disampaikan Djanurindro Wibowo, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Balikpapan. "Kita jangan berharap ke negara lain. Kita jaga sendiri saja, kita jaga ketat masuknya narkoba dari negara lain," ujarnya.

Djanurindo mengatakan, Badan Narkotika Nasional (BNN) tentu sudah melakukan banyak hal pascaterungkapnya penyelundupan narkoba via paket kiriman dari India itu. "Misalnya tentang penelusuran alamat pengirim, apakah itu fiktif atau tidak. Biarlah itu didalami BNN," katanya.

Sepanjang 2013, sudah empat kali digagalkan penyelundupan sabu melalui paket kiriman dari India ke Kaltim. Rabu (27/3/2013) lalu, digagalkan paket kiriman berupa empat piston kendaraan yang diisi sabu 536 gram senilai Rp 1 miliar. Polisi pun meringkus NM (39) alias Emon, warga Balikpapan yang mengambil paket tersebut.

Tiga kasus lainnya, yakni pertama, pada 23 Januari, digagalkan sabu 2,008 kg senilai Rp 4 miliar yang dikirim dari Mumbai. Paket sabu itu dimasukkan ke dalam 12 piston truk. FS (33) warga Balikpapan yang mengambil paket, diringkus. Menurut Djanurindro, kesamaan modus ini mungkin ada kaitannya.  

Sebelumnya, 2 Januari, juga digagalkan penyelundupan paket sabu 1 kg senilai Rp 2 miliar dari Mumbai. Petugas mencurigai bungkus-bungkus gulungan pita, yang di dalamnya terdapat karton yang diselipkan barang lain yang ternyata sabu. Polisi pun meringkus HP, warga Balikpapan, yang mengambil paket itu .

Selain di Balikpapan, ada juga kiriman paket sabu 1,9 kg dari India dengan alamat kirim ke Kota Samarinda, pertengahan Januari lalu. Namun paket itu tidak ada yang mengambilnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com