Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penganiayaan, Ribuan Warga Mimika Demo di DPRD

Kompas.com - 20/03/2013, 15:36 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

TIMIKA, KOMPAS.com - Ribuan warga yang tergabung dalam Forum Pemuda Jawa, melakukan unjuk rasa damai ke Kantor DPRD Mimika menuntut Kepolisian Resort Mimika menangkap pelaku penganiayaan Aidil Fitron dan Busarudin, Rabu siang (20/3/2013).

Ribuan pengunjuk rasa yang berkumpul di Gedung Eme Neme Yauware, berjalan kaki menuju kantor DPRD Mimika dengan membawa baliho foto korban penganiayaan dan sebuah keranda jenazah, dengan pengawalan dari Patroli Unit Perintis Polres Mimika.

Di halaman Kantor DPRD Mimika, ribuan pengunjuk rasa ini diterima Ketua DPRD Mimika, Trifena Tinal bersama sejumlah anggota DPRD lainnya. Dalam orasinya para pengunjuk rasa mendesak agar pihak Kepolisian Resor Mimika secepatnya menangkap dan mengadili pelaku penganiayaan terhadap Aidil Fitron dan Busarudin yang terjadi di Jalan Freeport lama mil 29, Jumat lalu (15/3/2013).

Mereka juga menuntut agar pelaku atau Pemerintah Daerah harus memberikan santunan minimal Rp 1 miliar kepada keluarga Aidil Fitron dan membiayai pengobatan Busarudin yang saat ini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika.

Para pengunjuk rasa mengancam, jika dalam waktu satu minggu pelaku belum juga tertangkap, maka mereka yang akan mencari pelaku.

Menanggapi tuntutan para pengunjuk rasa, Ketua DPRD Mimika, Trifena Tinal menyatakan, pihaknya sudah mengagendakan pertemuan semua paguyuban kemasyarakatan bersama Pemerintah Daerah dan pihak Kepolisian untuk membahas permasalahan kantibmas di Kabupaten Mimika.

Kepada para pengunjuk rasa Trifena juga menyatakan duka mendalam dengan terbunuhnya Aidil Fitron sebagai imbas bentrokan antar kelompok pendulang di areal pengendapan tailing mil 34, Jumat lalu.

Sebelum meninggalkan halaman kantor DPRD Mimika, ribuan pengunjuk rasa melakukan doa istiqosah, dan selanjutnya membubarkan diri dengan teratur kembali berjalan kaki menuju gedung Eme Neme Yauware Timika.

Bentrokan antarkelompok pendulang di areal pengendapan tailing mil 34, yang terjadi Jumat lalu (15/3/2013) telah mengakibatkan enam orang meninggal dunia. Beberapa korban meninggal justru orang yang berada di luar areal dulang yang menjadi sasaran kelompok bertikai.

Seperti yang dialami Aidil Fitron bersama Busarudin yang berprofesi sebagai tukang ojek dianiaya sekelompok orang di Jalan Freeport Lama, Mil 29. Aidil Fitron akhirnya meninggal dunia sementara Busarudin masih bisa diselamatkan dan saat ini masih dirawat di RS Mitra Masyarakat Timika. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com