Perawat dan Pelajar Tersandung Narkoba

MALANG, KOMPAS.com - Perawat dan pelajar SMA di Malang menjadi pengedar sabu-sabu dan ganja. Kota Malang dianggap sudah menjadi pasar narkoba.

Demikian hasil ungkap kasus Operasi Sakau Semeru pada 20 Februari-3 Maret 2013 oleh Kepolisian Resort Malang Kota, Jumat (15/3/2013). Dari operasi tersebut terungkap ada 17 kasus dengan 20 orang tersangka.

Barang bukti yang berhasil disita adalah ganja sebanya k 405,57 gram (setara dengan uang Rp 2,5 juta), sabu-sabu sebanyak 97,16 gram (setara dengan uang senilai Rp 120 juta), dan uang sebanyak Rp 400.000.

"Dari 20 tersangka itu, profesinya bermacam-macam mulai dari ibu rumah tangga, swasta, perawat, dan pelaj ar. Selain itu juga ada pelajar dan seorang perawat yang juga jadi pengedar sabu-sabu dan ganja," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Malang Kota, Ajun Komisaris Polisi Dwiko Gunawan, Jumat.

Pelajar dan perawat ini menurut Dwiko adalah bagian dari p engedar narkoba di Malang. "Dari 20 tersangka di atas, sebanyak 16 orang adalah pengedar. Sisanya adalah pengguna. Jadi pengedar narkoba di Malang saat ini sudah berasal dari berbagai profesi dan lapisan masyarakat," ujar Dwiko.

CD, satu-satunya perempuan sekaligus ibu rumah tangga yang tertangkap tangan dalam operasi tersebut mengaku hanya mendapatkan sabu-sabu dari temannya. Ia juga baru pertama kali menggunakan sabu-sabu tersebut. " Saya tertangkap saat habis belan ja," ujarnya.

Para tersangka nantinya akan dijerat Undang Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Dengan ancaman hukuman 4-20 tahun penjara.