Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Pelindo IV Masih Berjalan Lambat

Kompas.com - 14/03/2013, 22:38 WIB
Fabio Lopes

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kinerja PT Pelabuhan Indonesia IV di Kawasan Indonesia Timur (KTI) selama tahun 2012 ini, masih berjalan lambat. Tercatat pergerakan kargo di Pelindo IV hanya mampu  meraih 3,6 persen dari total kargo di Indonesia yang sebanyak 582, 2 juta ton.

Menurut Direktur Operasi dan Teknik Pelindo IV Wasis Subiyanto, penyebabnya kinerja Pelindo IV yang saat ini masih berada jauh di bawah Pelindo I, II dan III, karena disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur dan suprastruktur di kawasan KTI yang memiliki luas  45 persen dari  wilayah Indonesia.

"Diakui bahwa Infrasurtuktur dan supratruktur pihak kami masih ketinggalan. Secara kinerja, pendapatan mereka pun berada di atas Rp 2 triliun. Sedangkan pendapatan Pelindo IV pada tahun 2012 masih sebesar Rp 1,3 triliun," kata Wasis.

Kendala lainnya tambah Wasis, rute pelayaran seperti di wilayah Papua belum terintegrasi dengan baik serta tingginya biaya tenaga kerja bongkar muat yang bisa mencapai Rp 400.000. Namun Wasis mengungkapkan bahwa dalam dua tahun terakhir ini ini pihaknya selalu fokus untuk menambah dan standarisasi fasilitas dan peralatan di seluruh cabang Pelindo IV, sehingga bisa mengurangi biaya logistik.

Selain itu, pihaknya mendapatkan bantuan dana APBN dari pemerintah pusat sebesar Rp 340 miliar untuk pembangunan Infrastruktur di hampir semua pelabuhan  yang masuk wilayah kerja Pelindo IV seperti di Ambon, Jayapura, Bitung dan Tarakan.

"Kami sangat berterima kasih dengan bantuan pemerintah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di pelabuhan-pelabuhan di KTI. Dengan upaya  tersebut, maka pihak kami menargetkan untuk bisa  meraih laba bersih pada tahun 2013 sebesar Rp 400 miliar," ujar Wasti.

Anggota DPR Komisi V Michael Wattimena, berpendapat bahwa Pelindo IV mempunyai karakteristik pada wilayah yang lebih luas wilayahnya, sehingga mengalami rentan kendali yang sangat sulit dan juga masih mengalami persoalan-persoalan infrastruktur. Dirinya juga melihat mengungkapkan fakta bahwa banyak pelabuhan yang menjadi tanggung jawab pemerintah maupun Pelindo seringkali tidak terpakai, disebabkan infrastruktur yang menjadi  akses menuju ke pelabuhan tidak ditopang dengan baik. "Hal inilah yang terjadi di wilayah Indonesia Timur. Sehingga mengakibatkan dari pelabuhan tersebut tidak termanfaatkan dengan baik," kata Michael.

Menurut Michael, seharusnya pembangunan pelabuhan-pelabuhan di wilayah Indonesia Timur harus terintegrasi, dimana harus terkoneksi dengan infrastruktur yang menunjang perkembangan seperti jalan raya umum. Terkait dengan rencana kerja sama Pelindo II dan Pelindo IV untuk menjadikan Sorong sebagai pelabuhan Hub, Michael berpandangan upaya tersebut sebagai penguatan untuk membangun sebuah sinergisitas dalam Pelindo.

"Saya mengharapkan upaya pembangunan pelabuhan Hub ini bisa segera terealisasi, karena akan menyebabkan terjadinya efek domino terhadap pembangunan ekonomi bagi masyarakat sorong," papar Politisi asal Partai Demokrat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com