Banyuwangi, Kompas -
mengantre. Panjang antrean kendaraan mencapai lebih dari 4 kilometer untuk dapat masuk ke feri penyeberangan.
Kepadatan kendaraan terjadi pada Rabu pagi hingga sore. Sejak pagi, truk-truk yang membawa bahan makanan pokok dan kebutuhan lainnya terlihat sudah memenuhi areal parkir pelabuhan. Sebagian truk, yang rutin menyeberang ke Bali, menginap sehari sebelumnya di sepanjang jalur pantai utara (pantura) di Ketapang, hingga masuk ke pelabuhan.
Rahmat Sodikin (35), pengemudi truk minuman kemasan dari Surabaya, mengatakan, antrean sebenarnya sudah lebih dari 4 kilometer sejak Selasa malam. ”Semakin malam, antrean tambah panjang dan tak bergerak sama sekali karena tak ada aktivitas penyeberangan,” katanya.
Menurut Rahmat, baru pada pukul 06.00 kendaraan bisa bergerak maju meskipun harus pelan-pelan. Sebayang (44), pengemudi truk bermuatan ban bekas, menambahkan, akibat macet, ia harus menempuh waktu tiga jam untuk jarak 3 km.
Adapun akibat padatnya antrean kendaraan di jalur penyeberangan, Kepolisian Resor (Polres) Banyuwangi terpaksa mengalihkan sebagian jalur lalu lintas di kawasan tersebut. Jalur
Menjelang sore, antrean kendaraan mulai berkurang, tetapi masih dipadati sejumlah kendaraan. Sebagian dari pengguna jasa penyeberangan tersebut merupakan pekerja dari luar Bali. Mereka sebelumnya mudik ke Jawa saat Nyepi.
Manajer Operasional PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Ketapang Saharudin Koto mengatakan, pihaknya mengerahkan seluruh unit kapal atau 35 unit kapal untuk melayani penyeberangan Jawa-Bali. Jumlah penyeberang tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasa sehingga terjadi antrean panjang di pelabuhan. (NIT)