Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Demo Tuntut Bupati Kolaka Ditahan

Kompas.com - 11/03/2013, 20:29 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com -- Ratusan warga Kolaka, Sulawesi Tenggara mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Kolaka dan gedung DPRD, Senin (11/3/2013). Mereka mendesak Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara untuk segera menahan Bupati Kolaka, Buhari Matta.

Menurut pendemo, kondisi kesehatan Bupati Kolaka adalah kedok untuk menghindari proses hukum. Di gedung DPRD Kolaka, pendemo mendesak kepada pihak DPRD agar segera membahas masalah tersebut di dewan. Para pendemo yang juga terdiri dari ibu rumah tangga meneriakkan bahwa status sakit Bupati Kolaka hanyalah akal-akalan saja.

"Tidak betul dia itu sakit. Hanya alasan saja karena sudah mau ditahan kejaksaan. Untuk pihak kejaksaan jangan mudah terpengaruh dengan alasan Bupati Kolaka itu," teriak salah satu pendemo di depan kantor Kejaksaan Negeri Kolaka, Senin (11/03/2013).

Ditempat yang sama, koordinator aksi, Jabir mengatakan, sebenarnya bukan hanya kasus penjualan bahan baku nikel (ore) kadar rendah saja yang merupakan pelanggaran. Pada tahun 2007, Buhari Matta juga menggunakan kekuasaannya untuk memberikan izin pertambangan pada perusahaan swasta untuk mengolah gugusan pulau padamaran yang masuk kawasan wisata alam bawah laut.

"Pulau lemo itu masuk taman wisata alam bawah laut, tapi pulaunya diolah menjadi pertambangan bahan baku nikel tanpa adanya surat resmi dari Menteri Kehutanan saat itu. Saat ini, kami menuntut pihak Kejaksaan Tinggi agar segera menahan Bupati Kolaka. Sakit itu hanyalah alasan saja," tegas Jabir.

Menurutnya, sudah banyak bentuk pelanggaran Bupati Kolaka dengan menggunakan kekuasaannya. "Kami berharap agar pihak Kejaksaan Tinggi Sultra adil dalam masalah Buhari Matta ini," harapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Kolaka, Ruslan di hadapan pendemo menyatakan serius menangani kasus korupsi Bupati Kolaka.

"Pihak Kejaksaan secara serius menangani masalah ini," tegasnya kepada pendemo.

Pendemo mengancam apabila tidak ada kejelasan hukum terkait status Bupati Kolaka, Buhari Matta sebagai terdakwa, maka mereka akan turun aksi kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak.

Bupati Kolaka, Buhari Matta sendiri ditetapkan sebagai terdakwa oleh Kejaksaan Tinggi Sultra setelah adanya pelimpahan berkas tersangka dari Kejaksaan Agung ke Kejaksaan Tinggi. Buhari Matta dianggap korupsi yang merugikan negara hingga Rp 24 miliar lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com