Gowa, KOMPAS -
Ekspedisi diikuti 1.433 peserta dari anggota TNI, polisi, peneliti, dan mahasiswa. Bagi TNI dan polisi, ekspedisi itu untuk meningkatkan wawasan terhadap kondisi hutan, pegunungan, rawa, pulau, sungai, dan pantai di Sulawesi. ”Jika sewaktu-waktu ada persoalan, prajurit diharapkan mengenal medan dengan baik,” kata Moeldoko.
Peneliti dalam Ekspedisi NKRI diharapkan mengeksplorasi lebih jauh keragaman hayati di Sulawesi. Hampir di setiap sisi pulau terdapat hewan endemik, seperti Tarsius dan Macaca (monyet). Sulawesi juga kaya jenis burung dan flora.
Ekspedisi diikuti sekitar 200 mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi, antara lain Universitas Airlangga (Unair),
”Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bisa menjadi bahan penelitian,” kata Nunung. Partisipasi mahasiswa dalam ekspedisi dapat dijadikan pengganti kuliah kerja nyata atau praktik kerja lapangan.
Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi berlangsung hingga 4 Juli 2013. Tim ekspedisi akan beraktivitas di sembilan wilayah, yaitu Kepulauan Sangihe-Talaud dan Minahasa (Sulawesi Utara); Bone Bolango (Gorontalo); Sigi dan Luwuk-Banggai (Sulawesi Tengah); Mamuju (Sulawesi Barat); Tana Toraja dan Gowa (Sulsel), serta Kolaka (Sulawesi Tenggara). Ekspedisi NKRI adalah kegiatan ketiga yang diadakan Komando Pasukan Khusus TNI AD. Ekspedisi sebelumnya menjelajahi Sumatera dan Kalimantan.