IHSG Berkonsolidasi di Akhir Pekan

JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali berkonsolidasi pada perdagangan Jumat (8/3/2013). Sentimen positif dari bursa global akan berhadapan dengan tekanan ambil untung investor dan pelaku pasar.

Bursa Wall Street kembali merekah terdorong membaiknya data perekonomian di Amerika Serikat. Bank Sentral AS menyatakan, 18 bank di negeri itu dalam posisi yang lebih kuat.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat merengkuh rekor tertingginya dalam tiga hari berturut. Indeks DJIA naik 0,23 persen ke level 14.329, indeks S&P500 naik 0,18 persen ke level 1.544, dan indeks Komposit Nasdaq naik 0,30 persen ke level 3.232.

Kemarin, IHSG juga membuat rekor tertingginya. Indeks ditutup naik 23,62 poin (0,49 persen) ke level 4.848,30 dengan jumlah transaksi sebanyak 13,53 juta lot atau setara dengan Rp 6,03 triliun. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih di pasar reguler sebesar Rp 375 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli antara lain UNTR, BMRI, ASII, PGAS, dan INTP.

Mata uang rupiah terdepresiasi ke level Rp 9.695 per dollar AS. Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, kenaikan IHSG berhasil mencapai all time high.

Akhir pekan ini, IHSG diperkirakan masih bergerak variatif dengan kecenderungan melemah. Indikator RSI dan Stochastic sudah berada pada area jenuh beli, sementara MACD masih berada di teritori positif. Indeks bergerak dengan level support 4.770 dan resistance 4.880. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah ASRI, BMRI, dan PGAS.