Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korupsi Sulit Diberantas di NTT

Kompas.com - 07/03/2013, 14:46 WIB
Kornelis Kewa Ama Khayam

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Perilaku korupsi sulit diberantas di Nusa Tenggara Timur. Korupsi sudah menjadi gaya hidup dan kesempatan memperkaya diri pejabat.

Dosen Hukum Tata Negara Undana Kupang, John Tuba Helan, di Kupang, Kamis (7/3/2013), mengatakan, setiap pejabat dalam level mana pun, seperti ketua RT, tidak lolos dari perilaku korupsi.

"Ketika masyarakat berlomba-lomba menjadi PNS, di sana ada ambisi, angan-angan, dan cita-cita suatu saat menjadi orang yang memiliki uang sebanyak mungkin secara gampang dalam waktu singkat," kata Tuba Helann.

Saat ini, korupsi diperankan kelompok suku dari daerah tertentu karena mereka mendapatkan jabatan gubernur dan bupati. Mereka ini memperkaya diri lewat uang korupsi dengan membangun usaha perhotelan, travel, dan lainnya.

Periode berikut, ketika gubernur atau bupati terplih dari suku lain, giliran mereka memperkaya diri. Begitu terus sepanjang KPK tidak mengatasi masalah ini.

"Sekarang orang berlomba menjadi gubernur dengan menjual kemiskinan rakyat. Tetapi, setelah ia terpilih, bukan rakyat miskin yang dibantu, tetapi langsung mengumpulkan uang menutupi biaya pemilu kemarin, kemudian korupsi lagi untuk memperkaya diri, keluarga, dan tim sukses," ungkap Tuba Helan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com