Sultan Sulu Serukan Gencatan Senjata

MANILA, KOMPAS.com — Sultan Sulu Jamalul Kiram III yang bulan lalu mengirim pengikutnya untuk mengklaim wilayah Negara Bagian Sabah, Malaysia, Kamis (7/3/2013), menyerukan gencatan senjata.

Juru bicara Kiram, Abraham Idjirani, mengatakan dalam jumpa pers di Manila bahwa gencatan senjata diumumkan pada pukul 12.30 waktu setempat demi menghindari pertumpahan darah yang lebih banyak.

"Seruan gencatan senjata yang disampaikan Sultan Jamalul Kiram III karena laporan adanya pembantaian 40 warga sipil di Lahad Datu oleh militer Malaysia kemarin (Rabu)," kata Idjirani.

"Yang Mulia Sultan Jamalul Kiram III memerintahkan adiknya (Raja Muda Agbimuddin Kiram) di Sabah untuk memulai posisi bertahan. Perintah ini bukan hanya untuk adiknya, melainkan juga untuk semua sukarelawan yang telah mengorbankan jiwanya demi tujuan Kesultanan Sulu," tambah Idjirani.

Sultan Sulu, masih kata Idjirani, menanggapi permintaan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon yang meminta agar kekerasan di Sabah dihentikan dan mengedepankan dialog untuk menuntaskan masalah ini.

Dengan demikian, Kiram mendesak Pemerintah Malaysia menanggapi pernyataan gencatan senjata ini dan meminta semua pihak untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan serta bertindak sesuai dengan norma kemanusiaan internasional.

Sebelumnya, Pemerintah Malaysia berniat untuk mengekstradisi Jamalul Kiram III untuk mempertanggungjawabkan aksinya di Sabah.