Keluarga Petambang Terjebak di Minahasa Mulai Letih

MANADO, KOMPAS.com - Keluarga kedua petambang yang tertimbun di lubang penggalian emas Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara mulai kelelahan menunggu upaya pencarian.

"Kami sudah merasa letih dan stress menunggu, tapi mereka belum juga ditemukan," ujar salah satu kerabat korban, Kamis (7/3/2013). Upaya pencarian kedua korban telah berjalan selama tujuh hari tanpa henti sejak Arie Rantumbanua (31) dan Brayn Telew (21) terjebak di lubang berkedalaman 30 meter, ketika sedang menggali untuk mendapatkan emas pada Jumat (1/3/2013).

Tim SAR yang langsung berada di lokasi sejak kejadian berupaya mencari korban dengan cara menggali pada lubang utama yang hanya berdiameter 30 cm. Ratusan warga dan petambang membantu upaya tersebut.

Setelah tiga hari menggali secara manual, tim penyelamat lalu mengerahkan alat berat untuk membantu penggalian. Pengerahan alat berat tersebut sebenarnya penuh rIsiko mengingat kondisi permukaan tanah yang sangat labil. Namun pengerahan alat berat berupa ekskavator yang bekerja nonstop juga belum membuahkan hasil.

Di sekitar titik korban diperkirakan terjebak, telah tercipta lubang raksasa dengan kedalaman lebih dari 20 meter. Kepala Desa Pinabetengan Nolly Porayouw mengatakan hampir semua warga Desa Pinabetengan datang ke lokasi kejadian untuk membantu upaya pencarian.

Arie dan Brayn merupakan warga Desa Pinabetengan, Kabupaten Minahasa. Sementara itu Kasi Ops Tim SAR Manado, Jefry Mewo, S.Pd mengetakan bahwa pihaknya tetap berada di lokasi kejadian untuk terus melakukan pencarian.