Lagi, Pemasungan Orang Ditemukan di Hulu Sungai Tengah

BARABAI, KOMPAS.com - Seorang korban pemasungan yang mengalami gangguan kejiwaan kembali ditemukan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Temuan ini diungkapkan Sekretaris Organisasi kemasyarakatan Rumah Manusia Foundation, Haris, Minggu (3/3/2013).

Dikatakan Haris di Barabai, korban bertempat tinggal di Desa Alat, Kecamatan Hantakan, tak jauh dari lokasi dua penderita gangguan kejiwaan yang juga mengalami pemasungan yang ditemukan beberapa hari sebelumnya.

"Korban adalah seorang wanita tua berusia sekitar 45 tahun atas nama Wahidah yang saat ini ditempatkan oleh pihak keluarga dalam sebuah ruangan tertutup," kata Haris.

Wahidah mengalami gangguan kejiwaan sejak sekitar 15 tahun yang lalu, saat suami dan kedua anaknya meninggal dunia. Setelah sebelumnya sempat mengalami pemasungan dengan cara dirantai pada kaki, saat ini korban ditempatkan oleh pihak keluarga dalam sebuah ruangan berukuran 3x2 meter yang dikunci dari luar.

"Definisi pasung sendiri bukan hanya diikat tetapi menempatkan atau mengasingkan penderita gangguan kejiwaan dalam ruangan tertutup sudah masuk dalam kategori pemasungan," kata Haris.

Dengan penemuan tersebut, hingga saat ini di Kecamatan Hantakan sudah terdapat tiga orang penderita gangguan jiwa yang mengalami pemasungan, terdiri dari dua orang laki-laki dan satu perempuan.

Haris menambahkan, berdasarkan jumlah tersebut untuk sementara ini wilayah Kecamatan Hantakan merupakan terbanyak ditemukannya penderita gangguan kejiwaan yang mengalami pemasungan untuk wilayah Hulu Sungai Tengah.

"Di wilayah HST terhitung sejak awal 2013 lalu telah ditemukan sembilan penderita gangguan kejiwaan yang mengalami pemasungan dan merupakan terbanyak dibandingkan kabupaten lain di wilayah Banua Anam," tambahnya.

Secara keseluruhan, untuk wilayah Banua Anam yang terdiri dari enam kabupaten di Kalsel, sejak awal 2013 lalu telah ditemukan 13 penderita gangguan kejiwaan yang mengalami pemasungan. Sembilan orang penderita ditemukan di Hulu Sungai Tengah, dan dua orang dari Kabupaten Balangan dan satu orang dari Tabalong.