Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampungan Etnis Rohingya di Lhokseumawe Dipindahkan

Kompas.com - 27/02/2013, 22:41 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Pihak Imigrasi Kota Lhokseumawe, Aceh, mulai mendata para warga etnis Rohingya yang terdampar di perairan Aceh pada Selasa malam kemarin.

Para imigran gelap ini pun kini ditampung di kantor Imigrasi lama yang berlokasi di Puenteut, Lhokseumawe, Aceh.

Kasie Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Lhokseumawe, Albert Djalius mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendataan terhadap 121 warga Myanmar yang terdampar tersebut.

"Saat ini kami masih melakukan pendataan, dan sekaligus juga melakukan koordinasi dengan kantor Imigrasi di Banda Aceh dan Jakarta setelah ada pemberitahuan dari pusat, baru kita akan lakukan tindakan," jelas Albert Djalius.

Djalius mengatakan, 121 manusia perahu yang terdampar di Aceh ini adalah warga etnis Rohingya yang berasal dari Myanmar. Enam di antaranya perempuan dan dua anak-anak.

Saat dipindahkan ke penampungan Imigrasi, kondisi para imigran gelap ini terlihat masih lemah. Petugas medis pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Lhokseumawe, dr Hari Mukhti, menyebutkan, sejumlah imigran Rohingya ini menderita nyeri lambung, infeksi pencernaan, dan dehidrasi.

"Sudah kita beri air mineral yang cukup dan juga makanan dan sebagian mereka sudah ada yang sehat kembali," katanya.

Menurut Hari, imigran Rohingya tersebut mengalami kekurangan makanan dan minuman selama 32 hari di laut.

Seorang imigran bernama Farid Alam terlihat sangat fasih berbahasa Melayu. Menurut Farid, lebih dari sebulan mereka berlayar dan kemudian perahu kehabisan bahan bakar sehingga para imigran ini terapung-apung di laut.

"Sebelumnya jumlah kami ada 133 orang, tetapi kini hanya tersisa 121 orang saja. Selebihnya sudah meninggal akibat tertembak di lautan saat melintas di perairan Thailand," kata Farid dengan bahasa Melayu yang fasih.

Farid bercerita, kondisi Myamar kini tidak memungkinkan bagi kehidupan etnis Rohingya dan dengan alasan itulah mereka meninggalkan kampung halaman mereka di Myanmar.

Terdamparnya warga etnis Rohingya di Aceh kali ini merupakan kali yang keempat dalam empat tahun terakhir ini. Pada Januari 2009 lalu, 197 etnis Rohingya terdampar di perairan Sabang. Lalu, pada tahun yang sama, 127 lainnya terdampar di perairan Idi Rayeuk, Aceh Timur. Selanjutnya pada 1 Februari 2012, sebanyak 54 warga Rohingya terdampar di perairan Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com