Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Wali Kota Malang Akhirnya Diusung Golkar-PAN

Kompas.com - 21/02/2013, 17:10 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com -- Istri Wali Kota Malang, Heri Pudji Utami setelah tak mendapat rekomendasi dari partainya, PDI Perjuangan, diusung Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan didukung 17 partai nonparlemen untuk menjadi calon Wali Kota Malang.

Bunda HP --panggilan akrab Heri Pudji Utami-- berpasangan dengan Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang, Sufyan Edy Jarwoko, untuk bertarung pada pilkada yang akan digelar pada 23 Mei mendatang.

Pada Kamis (21/2/2013) sore, pasangan yang menamai dirinya "Dadi" (Bunda HP-Edy) resmi mendaftar ke KPU Kota Malang, dengan didampingi suaminya, Peni Suparto, yang resmi dipecat dari Ketua DPC PDIP Kota Malang oleh DPP PDI-P.

Saat mendaftar ke KPU Kota Malang, pasangan 'Dadi' dikawal ratusan pendukungnya dengan menggunakan tiga bus dan konvoi sepeda motor. Tampak hadir juga petinggi Golkar Jawa Timur seperti Sunardjo dan Sufyan Edy Jarwoko.

Di kantor KPUD, pasangan "Dadi" diterima langsung ketua KPUD Hendri S dan anggotanya. "Karena berkas sudah dinilai lengkap untuk sementara, kami terima. Pasangan 'Dadi' resmi mendaftar ke KPUD dengan diusung dua partai parlemen dan 17 partai non parlemen," kata Hendri ST.

Jika ada berkas yang dinilai kurang lengkap, lanjut Hendri, pihak KPUD katanya akan memberitahukan ke pasangan calon yang bersangkuta. "Partai yang sudah mencalonkan pasangan ini, tidak boleh mencabut," tegas Hendri.

Sementara itu, Sekretaris DPD PAN Kota Malang, Rofik Awali mengatakan, partainya mengusung pasangan "Dadi" setelah menggelar rapat pleno dan diajukan ke DPP PAN.

"Positif mendukung pasangan 'Dadi', karena Bunda HP, walau tidak didukung oleh partainya (PDI-P), didukung oleh rakyat Malang. Itu alasan PAN mendukungan Bunda HP," katanya.

Rofik menyatakan bersama Bunda HP, PAN berkomitmen membangun Kota Malang yang lebih baik untuk ke depannya.

"Soal internal partai di PDI-P, itu urusan Bunda HP dan pak Peni. Kita tidak mau ikut-ikut soal internal PDI-P," tegasnya.

Peni Suparto dan istrinya, Heri Pudji Utami tidak bersedia memberikan komentar kepada awak media. Seusai mendaftar, keduanya langsung meninggalkan kantor KPUD. Saat dikejar awak media, mereka langsung masuk ke bus yang ditumpanginya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com