Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Natascha Kampusch: Saya Diperkosa Penculik

Kompas.com - 19/02/2013, 14:09 WIB

Natascha Kampusch diculik dan disekap selama delapan setengah tahun oleh Wolfgang Priklopil. Ia kemudian berhasil melarikan diri tahun 2006. Kampusch dalam sebuah wawancara di televisi Jerman, Minggu (17/2/2013), mengungkapkan bahwa dirinya diperkosa penculiknya, Priklopil, selama dirinya disekap di rumah pria itu.

Wawancara pada hari Minggu itu bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 25 serta menjelang peluncuran film berjudul 3.096 Days. Film itu berdasarkan pada memoarnya. Judulnya sesuai dengan jumlah hari yang dihabiskannya selama dalam masa penyekapan.

Kampusch sebelumnya menolak untuk mengomentari sisi seksual dari hubungannya yang kompleks dengan Priklopil.

Film tersebut yang dibintangi aktor Irlandia Utara, Antonia Campbell-Hughes, sebagai Kampusch, akan diluncurkan di Eropa bulan ini. Film itu mengisahkan Priklopil membawa korban penculiknya yang masih belia ke ruang bawah tanah yang dia dibangun di bawah rumahnya di dekat Wina dan memperkosanya.

Kepada pembawa acara Günter Jauch, Kampusch mengatakan bukti di tangan pihak kepolisian telah mencapai 'ranah publik'. Dia mengatakan, hal itu membuatnya setuju untuk mengubah naskah film yang menunjukkan adanya pemerkosaan.

Jauch bertanya, "Jadi Anda sekarang mengatakan kepada publik: inilah apa yang terjadi, sekarang tolong biarkan saya hidup tenang?" Gadis itu menjawab, "Ya."

Priklopil seorang teknisi komunikasi Austria. Ia menculik Kampusch pada pagi hari tanggal 2 Maret 1998 saat gadis itu dalam perjalanan ke sekolah. Pria itu terus menahan gadis tersebut di ruang bawah tanah yang dibangun khusus di bawah rumahnya di Strasshof dekat Ganserndorf, di Lower Austria.

Kampusch akhirnya berhasil melarikan diri pada 23 Agustus 2006 ketika Priklopil sedang menelepon. Pria itu bunuh diri dengan membiarkan dirinya ditabrak kereta api tak lama setelah Kampusch melarikan diri.

Kampusch, yang mendapat sekitar Rp 75 miliar dari penjualan buku, wawancara TV dan majalah, masih memiliki perasaan campur aduk tentang pria yang dia sebut 'penjahat' itu. Kampusch dilaporkan membawa sebuah foto pria itu bersamanya sepanjang waktu, tinggal di rumahnya, merawat mobilnya dan beberapa kali bepergian ke luar negeri dengan nama palsu karena perhatian yang diperolehnya dari pria itu.

Kampusch pada Minggu malam lalu mengatakan, ia berharap Priklopil tetap hidup agar bisa menceritakan versi dia dari kisah tersebut. Gadis itu mengatakan, ruang bawah tanah di rumah Priklopil, yang sekarang menjadi memilikinya, telah ditimbun. "Itu rasanya baik," katanya.

Saat berbicara tentang kehidupan setelah melarikan diri, dia berkata, "Saya setiap hari mencoba untuk berkomitmen positif, untuk memproses apa yang terjadi padaku. Bahwa saya masih anak-anak ketika itu terjadi benar-benar membantu saya. Sebagai seorang anak, anda masih naif dan percaya pada keadilan."

Dia bilang, dirinya adalah atasan intelektual Priklopil, yang belum pernah punya pacar dan berencana menjadi pengantin pria bagi Kampusch sampai gadis itu jatuh cinta dengannya. "Semakin banyak informasi yang saya tahu tentang dirinya, semakin saya bisa memahami niatnya," katanya.

Kampusch sering dituduh bahwa ia tidak memanfaatkan kesempatan untuk melarikan diri dari Priklopil.

Penyelidikan polisi yang ceroboh untuk menemukan dia setelah kehilangannya masih diperiksa penyidik ??Jerman dan Austria.

Kampusch mengatakan, meskipun dia pergi berbelanja dengan Priklopil, dan sekali ke sebuah liburan ski, tidak ada kesempatan untuk melarikan diri. "Ada tahun-tahun penuh tekanan pada saya. Rasanya seperti sebuah penjara internal yang membuat mustahil untuk melarikan diri. Itu murni ketakutan. Dia (Priklopil) bilang dia akan menusuk siapa saja yang mencoba untuk membantu saya," kata Kampusch.

Namun dia mengatakan, kisahnya sering ditantang di Austria karena orang tidak percaya cerita dari sisinya.

Sejumlah politisi dan anggota parlemen yakin Priklopil punya kaki tangan dan Kampusch belum menceritakan seluruh kebenaran tentang apa yang terjadi selama bertahun-tahun ia menghabiskan waktu bersama pria itu.

Kampus mengatakan, "Bagi saya, ini sangat sulit untuk dihadapi. Saya hampir terdorong hidup di luar negeri, atau bunuh diri."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com