Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Sita Sabu Senilai Rp 600 Juta

Kompas.com - 19/02/2013, 03:43 WIB

MAKASSAR, KOMPAS - Aparat Bea dan Cukai Makassar beserta Badan Narkotika Nasional Sulawesi Selatan menggagalkan penyelundupan 300 gram narkotika jenis sabu dan 2 butir pil ekstasi senilai Rp 600 juta melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Kasus ini terungkap menyusul penangkapan HD (25), warga Kabupaten Sinjai, yang menjadi kurir narkotika, Minggu (17/2).

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulsel Richard Nainggolan, Senin, mengemukakan, HD ditangkap Minggu malam setelah tiba dari Malaysia memakai pesawat AirAsia. HD telah menjadi target operasi sejak dua bulan lalu karena sering bolak-balik dari Makassar ke Malaysia.

Penyelundupan narkotika dari negeri jiran melalui Bandara Sultan Hasanuddin ini merupakan yang kedua kali dalam empat bulan terakhir. Pada 19 November 2012, BNN Sulsel juga meringkus Andi Muhammad Ihsan (36), warga Kabupaten Bone, yang membawa 1.000 gram sabu dan 1.000 butir pil ekstasi senilai Rp 2,3 miliar. Ihsan ditangkap tak lama setelah turun dari pesawat.

Menurut Richard, metode penyelundupan yang dilakukan HD mirip dengan Ihsan. Narkotika yang dibawa HD dalam tas ransel itu terbungkus aluminium dan dilapisi karbon warna hitam sehingga tidak terdeteksi mesin sinar-X bandara. Namun, petugas menemukan narkoba saat menggeledah tas warga Sinjai itu.

”Ia mengaku hanya jadi kurir dengan imbalan Rp 20 juta untuk membawa narkotika itu ke Sinjai. Informasi itu menjadi pedoman membongkar peredaran narkotika di daerah,” ungkap Richard. HD merantau ke Nunukan, Kalimantan Timur, sejak 2011.

Direktur Narkoba Kepolisian Daerah Sulselbar Komisaris Besar Bambang Sukardi mengatakan, kasus penyelundupan narkotika dan obat-obatan berbahaya dari Malaysia ke Sulsel kian marak dalam dua tahun terakhir. Sejak 2011, polisi membongkar sedikitnya enam kasus penyelundupan narkotika dan obat-obatan berbahaya jenis sabu dan ekstasi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan Pelabuhan Parepare.

Menurut Bambang, lokasi yang strategis membuat Sulsel menjadi sasaran jaringan pengedar narkoba internasional. Aksesnya bisa melalui udara dan laut. Kalau lewat laut, biasanya dilakukan oleh kurir dari Tarakan atau Nunukan ke Parepare.(RIZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com