Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Tahun Ini Sudah Ada 1 Rangkaian

Kompas.com - 13/02/2013, 02:46 WIB

Jakarta, kompas - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengisyaratkan persetujuan pembangunan monorel. Jokowi menghendaki tahun ini sudah ada satu rangkaian kereta di salah satu jalur. Dengan demikian, awal tahun depan monorel bisa beroperasi.

”Saya tinggal menunggu dokumen. Kalau hari ini sampai, hari ini juga saya putuskan. Cor langsung. Target saya, tahun ini sudah ada satu kereta yang duduk di atas, tahun depan sudah ada yang berjalan,” kata Jokowi seusai dengar pendapat soal monorel di Balai Agung, Selasa (12/2).

Dokumen yang ditunggu Jokowi adalah dokumen penyelesaian utang piutang antara PT Jakarta Monorail dan PT Adhi Karya. Selain itu, juga dokumen perjanjian dengan investor baru, yaitu Ortus Holding.

Direktur Utama PT Jakarta Monorail Sukmawati Syukur menyatakan akan segera melengkapi dokumen tersebut.

Dalam paparan PT Jakarta Monorail—selaku pemegang konsesi pembangunan monorel— disebutkan, pembangunan meliputi dua jalur, yaitu green line (Semanggi-Casablanca-Kuningan-Sudirman-Karet-Semanggi) dan blue line (Kampung Melayu-Casablanca-Karet-Tanah Abang-Roxi-Mal Taman Anggrek). Pembangunan direncanakan selesai dalam 3 tahun 6 bulan.

”Target jumlah penumpang pada awal operasional tahun 2016 sebanyak 250.000 orang per hari. Sampai tahun 2030, kami targetkan penumpang hingga 750.000 orang per hari,” kata Sukmawati. Tarif rata-rata Rp 9.000.

Operasional mahal

Sementara itu, sejumlah pengamat transportasi keberatan dengan pembangunan monorel. Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azaz Tigor Nainggolan menilai, monorel bukan terobosan untuk mengatasi kemacetan.

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi Darmaningtyas juga menilai bahwa monorel hanya angkutan wisata, bukan angkutan umum. ”Operasional monorel sangat mahal. Jangan sampai ketika beroperasi jadi beban,” ujarnya.

Anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi, menilai, target jumlah penumpang juga terlalu besar. Sementara Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengingatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar mengenali risiko pembangunan monorel.

Menanggapi hal-hal itu, Jokowi meminta masyarakat tidak mempersulit hal-hal mudah. ”Kalau ada yang sulit, beri masukan agar jadi mudah. Apa kita mau terus hidup dengan kemacetan setiap hari?” katanya.

Mengenai target penumpang, Jokowi mengatakan, harus ada dukungan kebijakan dari pemerintah yang memaksa pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum, misalnya memberlakukan tarif parkir tinggi atau sistem jalan berbayar.

”Asal ada konsistensi, tidak berhenti di tengah jalan, mengacu pada masterplan transportasi Jabodetabek, saya kira monorel akan jadi model transportasi yang bermanfaat bagi semua. Memang perlu waktu. Singapura saja perlu 5-7 tahun untuk mengalihkan pengendara ke transportasi publik,” ujarnya. (FRO/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com