Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Bandara di Indonesia Mendesak Dikembangkan

Kompas.com - 07/02/2013, 02:47 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah mengembangkan 14 bandar udara komersial dan pengoperasian 11 bandar udara baru dalam rentang waktu 2013-2015. Pembangunan bandara baru maupun pengembangan kapasitas bandar udara di Indonesia menjadi kebutuhan mendesak mengingat pertumbuhan penumpang cukup tinggi.

Hal itu dikemukakan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono seusai rapat koordinasi pengembangan bandar udara yang dipimpin Wakil Presiden Boediono, Rabu (6/2), di Kantor Wapres, Jakarta.

Dalam periode tahun 2006-2012 tercatat pertumbuhan rata-rata penumpang internasional di Indonesia mencapai 26,44 persen. Sedangkan pertumbuhan penumpang domestik untuk periode yang sama 11,35 persen.

Menurut Bambang, dengan pertumbuhan penumpang yang sangat tinggi itu, berbagai bandara di Indonesia menghadapi tekanan permintaan yang sangat besar. Banyak bandara harus menangani penumpang jauh di atas kapasitasnya. ”Bahkan sudah ada yang harus melayani penumpang hingga 800 persen di atas kapasitas, seperti di Polonia, Medan,” katanya.

Dalam rapat itu terungkap sejumlah kendala yang dihadapi dalam pengembangan beberapa bandara, antara lain masalah pembebasan lahan dan persiapan sarana penunjang seperti akses jalan.

Selain itu, Kemenhub juga masih mencari cara mengatasi kekurangan anggaran sebesar Rp 145 miliar di tahun anggaran 2013 untuk menyelesaikan pembangunan 11 bandara baru secara tuntas. Wapres meminta agar masalah ini segera diatasi. ”Jangan sampai ada pengunduran jadwal lagi,” kata Wapres.

Pemerintah tahun ini berencana mengalihkan tempat pemberangkatan jemaah haji, dari yang sebelumnya dilakukan di Terminal III Bandara Internasional Soekarno-Hatta, ke Bandara Internasional Halim Perdana Kusumah. Langkah ini dilakukan seiring dengan dimulainya pengembangan Terminal III Bandara Soekarno-Hatta. (why)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com