BANTUL, KOMPAS -
Angin puting beliung yang melanda Pleret disertai dengan hujan deras. Embusan angin yang hebat mengakibatkan pohon bertumbangan dan menimpa sebagian rumah penduduk pula.
Puting beliung menerpa Dusun Kanggotan, Tambalan, dan Tranyeman. Kerusakan terberat dialami warga Kanggotan. Di dusun itu lima rumah rusak berat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengatakan, kepada setiap warga yang rumahnya rusak, pemerintah kabupaten memberikan bantuan stimu-
Sejak November 2012 hingga akhir Januari 2013, Bantul menerapkan siaga darurat bencana. Untuk mengantisipasi bencana, Tim Reaksi Cepat BPBD Bantul mendirikan enam posko pengamatan di seluruh Bantul.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DI Yogyakarta Tonny Agus Wijaya mengatakan, Yogyakarta potensial mengalami gangguan cuaca jangka pendek berupa angin besar dan hujan deras. Penyebabnya adalah terjadinya pertemuan angin di sekitar Pulau Jawa.
Senin malam, angin puting beliung juga menerjang kawasan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Sejumlah fasilitas rusak dan seorang warga terluka akibat peristiwa itu.
Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Heru Purwanto mengatakan, puting beliung itu merusak sebagian atap kantor ASDP dan mes karyawan. ”Namun, kerusakan ini tidak terlalu parah,” tuturnya. Kerusakan ini diperbaiki pada Selasa.
Fenomena alam itu, ucapnya, juga tak sampai mengganggu operasional layanan penyeberangan kapal feri dari Bakauheni ke Merak dan sebaliknya. Sebab, puting beliung itu berlangsung singkat, hanya sekitar 15 menit, dan tidak merusak fasilitas vital kepelabuhan.