Penghuni Rusun Marunda Mulai Kerasan

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Penjaringan yang pindah ke Rumah Susun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, mulai betah dengan situasi di rusun milik Pemprov DKI itu. Fasilitas yang diterima juga memungkinkan mereka hidup layak.

"Kalau dibandingkan tempat sebelumnya, enakan di sini, tempatnya luas," kata M Wahyudin (37), pekerja mebel yang menghuni Unit 1-18 Blok 8 Rusun Marunda, saat ditemui Kompas.com, Senin (4/2/2013) malam.

Sebelum pindah ke Rusun Marunda, Wahyudin tinggal di Taman Burung, Muara Karang, Jakarta Utara. Tempat itu sangat sempit sehingga, bila ada pekerjaan di tempat usaha mebel yang harus segera diselesaikan, ia terpaksa bekerja lembur. "Sekarang saya bisa bawa ke rumah dan kerja di sini. Pesanan-pesanan juga bisa dicicil," kata Wahyudin sambil menunjukkan unit pintu lemari yang sudah dikerjakannya.

Wahyudin juga merasa bahagia karena rusun yang ditempatinya telah dilengkapi perabot yang cukup mahal, yakni kulkas, televisi, dan springbed. Ada juga satu set meja makan beserta tiga kursi.

Pernyataan serupa diungkapkan Tedi Sucipto (47), penghuni Unit 4-19 Blok 7. Ia mengatakan, kondisi tempat tinggalnya saat ini lebih manusiawi. Persoalan yang masih mengganjal bapak tiga anak ini adalah peluang kerja yang belum ia dapatkan. "Di sini pasti lebih baik dan nyaman. Masalahnya cuma saya belum ketemu kerjaan," ujar Tedi.

Sebelum pindah ke rusun, Tedi dan keluarganya menetap di RT 22 RW 17 Muara Baru. Sejak berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan sebuah perusahaan swasta pada 2004, ia sempat merambah beberapa pekerjaan kasar, termasuk pemulung. "Mungkin karena di sini belum dapat yang pas aja," kata Tedi.

Nuryati (28), penghuni Unit 5-19 Blok 7, juga mengungkapkan kepuasannya. Kini anak-anaknya punya ruang cukup untuk bermain, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. "Ruang tamunya cukup luas, di tiap lantai juga sama. Taman di bawah malah luas banget," kata Nuryati.

Ia juga bersyukur karena mendapat hunian yang nyaman. Ada dua kamar tidur dan masing-masing satu ruang tamu, dapur, toilet, dan ruang jemuran. Tiap blok dilengkapi halaman bermain yang luas. Di lantai dasar pun tersedia ruang interaksi antarwarga yang lapang.

Sekitar 500 kepala keluarga dari Penjaringan saat ini telah menempati hunian sewa tersebut. Selain menyediakan hunian, Pemprov DKI pun melengkapi tiap unit dengan berbagai perabot, terutama peralatan rumah tangga.