Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Durian Terapkan Monokultur

Kompas.com - 04/02/2013, 03:02 WIB

Wates, Kompas - Untuk mempertahankan varietas durian lokal, petani di pegunungan Menoreh, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, menerapkan sistem monokultur. Di atas tanah kas desa seluas 20 hektar, warga hanya menanam dua varietas durian lokal, yaitu menoreh kuning dan jambon.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan, karena secara monokultur, hanya dua varietas durian lokal itu yang dikembangkan. Varietas durian lain, termasuk durian impor, tak boleh dicampur agar keaslian varietas durian lokal tetap terjaga.

”Durian di daerah ini disertifikasi dan distandardisasi sehingga rasanya tetap, tak berubah-ubah,” ujarnya di sela Festival Durian dan Slondok di Rest Area Agrowisata Pasar Buah, Desa Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo, Minggu (3/2).

Untuk mendukung ketersediaan irigasi bagi tanaman durian lokal ini, di Banjaroya dibangun waduk mini berkapasitas 8.000 meter kubik. Pembangunan waduk ini dibantu oleh Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta sebesar Rp 1 miliar dan bantuan swasta Rp 1,3 miliar.

Bulan Maret pembangunan waduk mini itu dimulai dan ditargetkan selesai pada musim kemarau. Dengan demikian, pada musim hujan mendatang bibit durian varietas lokal bisa mulai ditanam.

Disiapkan 2.000 bibit

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kulon Progo Bambang Tri Budi Harsono menambahkan, 2.000 bibit durian lokal siap ditanam di lahan di Dusun Tonogoro, Desa Banjaroya. Diharapkan, keberadaan durian varietas lokal, baik menoreh kuning maupun jambon, bisa tetap terjaga dan mampu menjadi ikon Kulon Progo.

Koordinator Desa Wisata Banjaroya Rokhmadu Inuhayi menuturkan, lima tahun lalu petani durian di Banjaroya sempat tergoda untuk menanam bibit durian impor, seperti montong dan bangkok. Namun, setelah melihat tingginya minat konsumen terhadap durian lokal Menoreh, mereka kini kembali memelihara dan menanam durian lokal.

Untuk mendongkrak minat masyarakat dan mempromosikan durian lokal Menoreh, warga Banjaroya membuat festival durian. Sekitar 1.500 butir durian lokal dijual dalam festival itu.

Festival durian kedua itu dihadiri pengunjung dari sejumlah daerah, terutama dari Yogyakarta serta Magelang, Ambarawa, Semarang, Salatiga, Solo, Purworejo, dan Purwokerto (Jawa Tengah). Mereka tertarik dengan durian khas pegunungan Menoreh yang dikenal manis, pulen, dan sedikit pahit.

Kebun bibit rakyat

Di Pontianak, Kalimantan Barat, anggota Komisi IV DPR, Sukiman, mengusulkan agar penerima dana kebun bibit rakyat meningkat menjadi dua kelompok tani per desa. Selama ini, pemerintah hanya memberi alokasi untuk satu kelompok per desa. Kebun bibit tanaman keras itu untuk mendukung rehabilitasi lahan kritis di suatu daerah.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menjelaskan, kebun bibit rakyat mendapatkan dana Rp 50 juta per penerima. Bibit tanaman yang dihasilkan dari program itu sekitar 50.000 buah. (abk/aha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com