Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan, Puluhan Ribu Ekor Ayam Mati Mendadak

Kompas.com - 02/02/2013, 08:55 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Virus flu burung merebak luas di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Hanya dalam tempo sepekan terakhir, puluhan ribu ekor itik dan ayam siap panen di empat kecamatan mati mendadak.

Petugas Dinas Peternakan setempat yang memeriksa kandang memastikan ayam-ayam dan itik yang mati tersebut dipastikan positif terjangkit flu burung atau H5N1 varian 232. Petugas dan warga terus melakukan pemusnahan secara massal untuk mengisolasi penyebaran virus mematikan tersebut.

Dinas Peternakan Polewali Mandar terus mengajak warga di berbagai tempat yang telah terjangkit virus flu burung agar melakukan pemusnahan ribuan unggas milik mereka secara suka rela. Maklum pemerintah tak bisa meberi ganti rugi apa pun terhadap peternak yang kandangnya terjangkit flu burung.

Kandang ayam berkapasitas 5.000 milik Anas di Desa Mammi, Kecamatan Binung, Polewali Mandar, ini misalnya, sedikitnya ada 4.000 ekor ayam siap panen terpaksa dimusnahkan secara massal lantaran kandang ini dipastikan positif terjangkit virus H5N1 varian 232. Dua hari sebelumnya, ditemukan ratusan ekor ayam mati mendadak dengan ciri-ciri flu burung, seperti jengger dan daging berwarna hitam kecoklatan.

Langkah pemusnahan massal yang dilakukan peternak dan petugas Dinas Peternakan ini dinilai sebagai cara terbaik untuk mengisolir penyebaran virus flu burung yang terus mewabah cepat. Hal itu agar tidak merebak makin luas ke kecamatan lain.

Selain melakukan pemusnahan massal di lokasi yang positif terjangkit flu burung, petugas juga kini gencar melakukan penyemprotan secara massal dan sosialisasi tata cara pencegahan flu burung. Musim pancaroba seperti saat ini berpotensi menimbulkan wabah flu burung lebih luas.

Virus flu burung pertama kali menjangkiti ratusan itik di kecamatan Wonomulyo dan Liboro, Polewali Mandar, sejak dua pekan lalu. Dengan cepat virus mematikan ini merebak ke kecamatan lain.

Hingga hari ini, petugas mencatat sedikitnya empat kecamatan di Polewali Mandar yakni Wonomulyo, Limboro, Andreapi dan Binuang dinyatakan postif terjangkit flu burung. Rata-rata peternak unggas di Polewali Mandar mengalami kerugian 4.000 ekor hingga 10 ribu ekor ayam milik mereka mati sebelum sempat dijual ke pasaran.

Umumnya peternak mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Petugas PDSR dari Dinas Peternakan Polewali Mandar, Ramli menyebutkan, selama sepekan terakhir petugas terus melakukan upaya sosialisasi pencegahan flu burung. Para peternak yang kandangnya dipastikan positif flu burung juga diminta agar mau melakukan pemusnahan massal secara suka rela.

"Sudah empat kecamatan terjangkit flu burung dan kita tengah gencar melakukan pemusnahan dan sosialisasi pencegahan," ujar Ramli, Petugas Dinas Peternakan Polewali Mandar.

Virus flu burung yang terus menyebar di Polewali Mandar diduga berasal dari Jawa. Mulanya peternak di Kecamatan Wonomulyo membawa bibit itik dari Jawa yang diduga suduah terjangkit flu burung. Dalam tempo singkat, virus tersebut diduga meyebar ke itik lain hingga menyerang ribuan unggas lainnya.

Tata cara penanganan dan pencegahan virus H5N1 yang tidak simultan dilakukan semua pihak diduga menjadi kendala dalam mengeliminir penyebaran virus flu burung di wilayah Polewali Mandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com