Tanggap Darurat di Bandar Lampung Hingga 28 Februari

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Meskipun banjir telah surut, Pemerintah Kota Bandar Lampung menetapkan status tanggap darurat banjir hingga 28 Februari mendatang.

"Sejak tanggal 24 Januari hingga 28 Februari mendatang dinyatakan sebagai tanggap darurat. Hari ini, pak wali masih terus melakukan pantauan dampak banjir di Bandar Lampung," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung Eddy Heryanto, Selasa (29/1/2013).

Ia menjelaskan, dampak banjir pada Kamis dan Jumat lalu di Bandar Lampung sangat besar dan terjadi hampir merata di total 20 kecamatan di ibu kota Provinsi Lampung ini. "Yang terparah ada di 16 titik, antara lain di Tanjungkarang Pusat, Kedaton, Pasir Gintung, Bumi Waras dan Teluk Betung Barat," ujar dia.

Ia pun menambahkan, total korban tewas akibat banjir itu adalah empat orang. "Di media-media sebelumnya disebutkan ada tiga. Ternyata, ada satu lagi, korban yaitu nenek di Bumi Waras yang meninggal menyusul banjir. Pak Wali Kota (Herman HN) juga sudah menengok keluarganya," ujar dia.

Saat ditanya mengapa status tanggap darurat diberlakukan, padahal banjir telah surut, ia menjawab, "Kami khawatir banjir masih akan terus terjadi, mengingat ramalan BMKG menyebutkan hujan deras masih akan terjadi hingga Februari. Tanpa status itu, dana (taktis) tidak akan bisa turun," ujarnya.

Terkait banjir, Pemkot Bandar Lampung akan mencairkan dana taktis penanggulangan dan kegiatan tanggap darurat senilai Rp 15 miliar. Selain itu, juga tengah diajukan dana rehabilitasi dan rekonstruksi senilai Rp 27 miliar ke pemerintah pusat.