Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Kelola Informasi Bencana dari Merapi

Kompas.com - 26/01/2013, 20:15 WIB
Haris Firdaus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelolaan sistem informasi banjir Jakarta bisa belajar dari sistem yang dibangun saat erupsi Gunung Merapi terjadi pada 2010. Saat erupsi Merapi terjadi, sejumlah komunitas dan warga sekitar gunung itu membangun sistem informasi swadaya. Salah satu lembaga yang mengelola sistem itu bernama Jalin Merapi.              

Menurut aktivis Kidz Smile Foundation, Idzma Mahayattika, sistem informasi yang dibangun Jalin Merapi sangat bagus. Data-data yang dipublikasikan lembaga itu cukup detail dan bisa dipertanggungjawabkan.            

"Saat di Merapi, kami mendapat data yang lumayan detail sehingga bantuan yang kami siapkan sesuai dengan kondisi lapangan," ujarnya saat hadir dalam workshop "Internet & Social Media untuk Swakelola Informasi Saat Bencana/Darurat" di Jakarta, Sabtu (26/1/2013).               

Idzma menambahkan, pengelolaan informasi saat erupsi Merapi itu seharusnya dicontoh oleh pengelola informasi banjir Jakarta. Pasalnya, pengelolaan informasi banjir Jakarta saat ini masih lemah.            

Koordinator Media Center Jalin Merapi Ahmad Nasir menyatakan, sistem informasi yang dibangun lembaganya memanfaatkan pelbagai alat komunikasi. Dari kentongan, radio handy talkie, handphone, website, hingga media sosial.             

"Kami berupaya menggunakan alat komunikasi sebanyak-banyaknya karena pihak yang terlibat dalam sistem kami juga banyak," kata Nasir. Semua alat komunikasi itu kemudian dihubungkan dalam sistem yang dikelola bersama.            

Ia menambahkan, sistem informasi yang dibangun Jalin Merapi bisa berjalan karena sudah disiapkan sebelumnya. "Jadi saat masa tanggap darurat, semua orang tinggal bekerja tanpa harus berpikir lagi," ungkapnya.

Selain itu, sistem informasi itu juga berupaya melayani semua pihak berkait bencana. "Karena itu, harus ada pemetaan sebelumnya siapa saja yang akan menjadi korban bencana," papar Nasir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com