Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Seniman Tampilkan Makna "Kesurupan Kuda Lumping"

Kompas.com - 15/01/2013, 23:11 WIB
Aloysius Budi Kurniawan

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Sebanyak 25 seniman tampil dalam pameran Kesurupan Kuda Lumping yang digelar Bentara Budaya Yogyakarta, Selasa (15/1/2013).

Para seniman ini berusaha menafsirkan kesenian kuda lumping atau jathilan dengan gaya, ekspresi, serta pemaknaan mereka masing-masing. Kurator Bentara Budaya Yogyakarta Sindhunata mengatakan, tema Kesurupan Kuda Lumping yang dipilih dalam pameran ini menggambarkan situasi serta kondisi Indonesia yang banyak diliputi dengan "kesurupan-kesurupan".

Kesurupan di sini diartikan sebagai keadaan karut-marut dalam hal politik, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. "Banyak orang saat ini mengalami kesurupan. Mereka dirasuki roh korupsi, roh kebohongan, roh kekerasan, dan roh-roh keburukan lainnya," kata dia.            

Pameran Kesurupan Kuda Lumping ini merupakan kelanjutan dari diskusi tentang kesenian jathilan di Omah Petroek, Karangklethak, Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman bulan Desember 2012 lalu.

Diskusi ini menyikapi pernyataan Gubernur Jateng Bibit Waluyo yang mengatakan bahwa jathilan adalah kesenian terburuk di dunia. Akan tetapi, bagi para seniman, kuda lumping atau jathilan sebagai kesenian lokal memiliki makna lebih luas.

Pemaknaan yang lebih luas ini mereka tuangkan dalam berbagai macam media, seperti lukisan, patung, hingga instalasi. Dalam pameran Kesurupan Kuda Lumping ini tampil sejumlah seniman Yogyakarta, seperti Nasirun, Joko Pekik, Herjaka, hingga Hadi Soesanto.

Selain itu, tampil juga puluhan seniman lain yang mengupas sisi-sisi kesenian kuda lumping dalam berbagai macam rupa serta sudut pandang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com