Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raung Meletus, Seulawah Agam Waspada

Kompas.com - 07/01/2013, 03:08 WIB

Jakarta, Kompas - Gunung Raung di perbatasan Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Jawa Timur, meletus lagi. Namun, material erupsi tidak keluar kawah sehingga tidak membahayakan masyarakat sekitar.

”Masyarakat sekitar Gunung Raung agar tetap tenang. Suara gemuruh memang erupsi Gunung Raung, namun material erupsi jatuh ke kawah yang luas dan dalam,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono ketika dihubungi di Bandung, Minggu (6/1). Pengamatan terhadap Raung pada Minggu (pukul 00.00-12.00 WIB) terlihat asap kelabu bertekanan lemah hingga 300 meter dari kawah.

Malam hari terlihat sinar api di sekitar kawah. Sesekali terdengar gemuruh. Pantauan seismik menunjukkan 75 kali gempa atau getaran tremor dengan amplitudo maksimum 32 milimeter.

Surono menjelaskan, sinar api merupakan partikel udara yang terbakar material erupsi sangat panas. ”Siang hari, sinar api tidak tampak karena kalah dengan sinar matahari,” katanya. Biasanya, letusan Raung hanya disertai abu, bukan sinar api.

Gunung Raung setinggi 3.332 meter dari permukaan laut ini sudah meletus sejak 19 Oktober 2012. Namun, sejauh ini letusan Raung masih tergolong kecil.

Dibandingkan dengan November tahun lalu, aktivitas kegempaan saat ini juga tidak terlalu kuat. Amplitudo gempa tremor pada Minggu kemarin tercatat maksimal 32 milimeter dan terjadi sebanyak 75 kali.

Hingga kemarin, petugas pemantau Gunung Api Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, terus memantau kegempaan. Minggu siang, kondisi visual puncak Raung tidak bisa dideteksi karena tertutup awan tebal. Pantauan visual hanya bisa dilakukan pada pagi hari saat kondisi puncak Raung cerah.

Beraktivitas biasa

Meski sering mendengar gemuruh dan melihat sinar api dari puncak, masyarakat yang tinggal di kaki Raung tetap beraktivitas seperti biasa. Pada Minggu pagi hingga siang, warga masih memanen sayur, mencari rumput, dan bekerja di perkebunan.

Aspegiman (53), warga Sumberarum, Kecamatan Songgon, mengatakan, suara gemuruh sering ia dengar saat di ladang atau pun di rumah. Pada Jumat malam, ia juga melihat sinar api dari puncak Raung yang tidak tertutup mendung.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com