Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Pemekaran, Mahasiswa Wawonii Sandera Mobil Dinas

Kompas.com - 03/01/2013, 12:24 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa asal Wawonii di Kendari, Sulawesi Tenggara, kembali turun jalan untuk menuntut pemekaran Konawe Kepulauan, di Jalan Ahmad Yani, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (3/1/2013)

Dalam aksi kali ini mereka menyandera dua mobil dinas milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Setelah menahan kendaraan dinas tersebut, beberapa mahasiswa berorasi di atas mobil dinas.

Aksi itu dilakukan mahasiswa sebagai protes terhadap hasil putusan DPR RI dan Mendagri yang menolak pembentukan Kabupaten Konawe Kepulauan.

"Tim DPOD (Direktoral Jenderal Otonomi Daerah) saat turun verifikasi administrasi langsung di wilayah kami pada bulan November lalu menyatakan di hadapan warga Wawonii, bahwa Konawe Kepulauan sudah layak untuk dimekarkan karena memenuhi syarat verifikasi administrasi. Jadi tim DPOD saat itu mengaku tidak alasan Konawe Kepulauan tidak dimekarkan," teriak Muammar Idham, koordinator aksi warga Wawonii.

Aksi penyanderaan dua mobil dinas oleh puluhan mahasiswa tidak berlangsung lama. Setelah berorasi, massa melepaskan kendaraan dinas tersebut.

Dalam aksi tersebut mahasiswa membentangkan spanduk menuntut pemekaran daerah otonomi baru Konawe Kepulauan. Selanjutnya, massa berkonvoi dengan menggunakan kendaraan roda dua menuju Pelabuhan Wowonii, yang terletak di Jalan Konggoasa, Keluruhana Sodohoa, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari.

Di pelabuhan, massa menghentikan aktivitas pelayaran selama satu jam, sambil mengajak masyarakat Wawonii yang lain untuk memperjuangkan pemekaran Konawe Kepualaun. Ratusan orang itu kemudian kembali ke Gedung DPRD Sultra.

"Kita akan terus bermalam di gedung wakil rakyat ini sampai tanggal 6 Januari, di mana Komisi II DPR RI dan Depdagri akan kembali membahas daerah otonomi baru di Indonesia," tegasnya.

Seperti diberitakan, ratusan warga Wawonii telah menduduki gedung DPRD hampir dua minggu. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk luapan kekesalan massa, menyusul wilayah mereka tidak disetujui menjadi daerah otonomi baru oleh DPR RI dan Depdagri pada tanggal 14 Desember lalu. Padahal menurut warga, Pulau Wawonii sudah memenuhi syarat untuk menjadi satu daerah otonomi baru.

Dengan wilayah mencapai tujuh kecamatan, potensi kelautan dan perikanan, pertanian dan juga pertambangan, dengan penduduk yang mencapai 100.000 jiwa lebih.

Dari enam daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara yang diusulkan untuk pemekasan, hanya Kolaka Timur yang disetujui menjadi daerah otonomi baru (DOB), dalam rapat di Komisi II DPR RI bersama Menteri Dalam Negeri pada 14 Desember lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com