Padang, Kompas
Kepala Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang, dan Permukiman Sumbar Suprapto yang bertindak sebagai pejabat pembuat komitmen mengatakan, gedung itu mampu menampung sekitar 5.000 pengungsi. Lantai satu hingga tiga difungsikan sebagai kantor pemerintah. Adapun lantai empat dan bagian atap sewaktu-waktu bisa dijadikan lokasi pengungsian darurat. Pada bagian atap dilengkapi dengan tempat pendaratan helikopter.
Disebutkan, penggunaan teknologi berperedam gempa (seismic base isolator) untuk
Teknologi seismic base isolator mulai digunakan di Jepang tahun 1995. Teknologi itu merupakan struktur baja yang fondasinya dilengkapi lapisan karet untuk meredam guncangan gempa. Bangunan ini diharapkan mampu menahan kekuatan gempa hingga di atas 9 skala Richter.
Bangunan empat lantai dengan luas setiap lantai 1.250 meter persegi itu mulai dibangun 30 September 2010. Selain gedung itu, RSU M Djamil, kantor Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang, dan Permukiman Provinsi Sumbar, serta kantor Gubernur Sumbar yang baru juga bakal menggunakan teknologi tersebut.
Gedung SMP 25 Kota Padang akan dibangun dengan teknologi serupa yang bisa menahan percepatan gempa 0,3 kali gaya gravitasi. Kondisi ini memungkinkan menahan gempuran gempa dengan kekuatan hingga 7 skala Richter.
Gedung-gedung tersebut sebelumnya rusak menyusul gempa bumi berkekuatan 7,9 skala
Menurut Syamsul, semangat untuk menghadapi bencana perlu terus dilakukan. Hal ini bisa diperkuat dengan menggali nilai-nilai kearifan lokal yang diberi muatan kebencanaan guna menyadarkan masyarakat.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengemukakan, pembangunan gedung kantor Sekretariat Daerah