Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu Burung Serang 2 Kecamatan di Tasik

Kompas.com - 31/12/2012, 14:25 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com -- Dua kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Cisayong dan Sukaratu terindikasi virus H5NI atau flu burung. Gejala virus terlihat dari kematian mendadak ratusan unggas jenis itik di kedua wilayah tersebut.

"Kami menemukan virus H5NI, tapi diindikasi jenisnya baru. Untuk di Cisayong sudah positif terinfeksi virus flu burung," terang drh Idik Abdurohman, kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya saat meneliti ratusan itik mati di kawasan Desa Sukamahi, Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (31/12/2012) siang.

Penelitian ratusan itik di Sukaratu merupakan langkah lanjutan setelah ditemukan virus H5NI di Kecamatan Cisayong, Jumat lalu. Indikasinya sama ditemukan sebanyak 704 ekor itik mati mendadak milik salah satu peternak itik di kawasan tersebut.

"Itik di Cisayong awalnya itik dari Sukaratu. Setelah dicek ke Sukaratu, ternyata sama banyak itik mati mendadak di sini. Itik di sini pun sama positif terjangkit virus flu burung," ujarnya di sela pemeriksaan hewan.

Langkah sementara untuk antisipasi, lanjut Idik, pihaknya memberikan disinfektan di kawasan peternakan itik tersebut. Pihaknya pun mengimbau peternak itik dan warga sekitar untuk tidak kontak langsung dengan unggas yang mati mendadak. Ciri-ciri itik terkena H5NI adalah mata unggas buta atau selaput mata menutup, unggas mengalami kejang sampai akhirnya mati.

"Itik padahal termasuk hewan yang kuat, tapi di dua kecamatan unggas yang positif terkena flu burung adalah itik," kata dia.

Sementara, peternak itik asal Sukaratu, Tasikmalaya Oni (50) mengaku tak mengetahui ratusan itik yang mati miliknya terjangkit flu burung. Ia menduga itiknya mati akibat faktor musim hujan. Namun, setelah diperiksa Dinas Peternakan, ia dan warga sekitar mewaspadai munculnya virus flu burung.

"Saya tidak tahu itik ini mati gara-gara flu burung. Saya juga aneh dari sekitar seribu ekor lebih, ada tujuh ratus lebih itik saya mati. Saya tak nyangka ini positif flu burung," terangnya kepada wartawan, Senin siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com