Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu Burung Serang 4 Kecamatan di Magelang

Kompas.com - 31/12/2012, 02:39 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Di Magelang Jawa Tengah sedikitnya ditemukan 4 kasus penemuan unggas yang mati akibat positif flu burung. Jumlah tersebut tersebar di Desa Jumoyo Kecamatan Salam, Desa Dawung Kecamatan Tegalrejo, Desa Losari Kecamatan Grabag dan Desa Margoyoso Kecamatan Salaman.

"Sementara jumlah total unggas yang mati akibat flu burung ada 70 ekor," ungkap Jhon Manglapy, Kabid Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Peterikan Kabupaten Magelang, Minggu (30/12/12).

Menurut Jhon, pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan selama 7 hari berturut- turut di empat daerah tersebut. Penyemprotan itu, katanya, dilakukan melebihi masa inkubasi yang biasanya berkisar 3-5 hari. Masa inkubasi yaitu dimana hewan sudah terlihat kena gejala flu burung hingga mati.

"Memasuki musim hujan ini jumlah temuan itu sewaktu- waktu bisa saja bertambah. Ditambah dengan pola ternak yang masih banyak dilakukan oleh warga dengan mengumbar atau membiarkan unggas berkeliaran di lingkugan sekitar. Sebagai contoh, peternak bebek, ayam ras, dan itik. Padahal cara itu unggas sangat rawan terinveksi virus," imbuhnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada peternak agar sementara ini bisa mengkandangkan unggas mereka. Meski sedikit boros namun cukup efektif mencegah penularan virus.

Selain itu, bagi peternak ayam ras juga diminta meningkatkan biosecurity. Dan sebisa mungkin jangan memelihara hewan ternak secara heterogen. "Kalau bisa, pelihara hewan satu jenis saja," ujarnya.

Meski jumlah kasus flu burung di Kabupaten Magelang menurun sejak tahun 2007 lalu, namun pihaknya terus melakukan upaya antisipasi, seperti banyak mengadakan sosialisasi, memberikan desinfektan kepada daerah- daerah yang rawan.

"Saat ini kami juga sedang meminta tambahan disinfektan ke Pemerintah Provinsi karena kami tinggal mempunyai 60 liter, sementara vaksinnya habis," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com