Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roti dan Mandi Dahulu...

Kompas.com - 30/12/2012, 13:10 WIB

TIDAK hanya manusia, binatang koleksi Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, jauh-jauh hari juga sibuk ”mempersiapkan” diri jelang perayaan Tahun Baru. Beberapa hari terakhir ini, misalnya, gajah-gajah tunggangan dan jerapah ”mempersolek” diri agar tampil lebih segar dan kuat pada saatnya nanti.

Gajah-gajah tunggangan itu dimandikan tiga kali sehari. Jika suhu udara panas dan gerah, mereka mendapatkan satu kali tambahan mandi. Hasilnya, tubuh gajah akan segar dan—tentunya—lebih kinclong.

Menjaga penampilan gajah agar menarik sangat penting menjelang masa tugas mereka, yakni pada Sabtu, Minggu, dan hari libur. Maklum, gajah di kebun binatang mana pun merupakan salah satu koleksi binatang yang paling sering menyedot perhatian pengunjung.

Pada libur Tahun Baru nanti, Taman Margasatwa Ragunan Jakarta (TMRJ) diperkirakan akan banjir pengunjung. Sekadar gambaran, tahun lalu pengunjung TMRJ saat libur Tahun Baru mencapai 171.000 orang. Angka ini jauh lebih banyak dibandingkan pengunjung pada hari libur biasa yang ”hanya” 30.000-an orang, apalagi jika dibandingkan dengan koleksi penghuni Ragunan yang cuma 2.100 binatang. Sebagian dari ribuan pengunjung biasanya berebut ingin merasakan sensasi menunggang gajah dan berfoto bersama gajah.

Pengelola TMRJ mengatakan, koleksi gajah tunggangan berjumlah 12 ekor. Mereka akan bekerja mulai pukul 10.00 hingga pukul 15.00. Kalau dihitung-hitung, total jarak yang harus mereka tempuh bisa puluhan kilometer selama lima jam.

Bagaimana agar gajah tunggangan itu tidak loyo ditunggangi begitu banyak penunggang? Pengelola TMRJ punya cara sendiri. Kadim (43), pawang dan perawat gajah TMRJ, mengatakan, gajah-gajah tunggangan yang dipersiapkan untuk bertugas di libur Tahun Baru nanti diberi vitamin dan makanan tambahan sejak awal pekan ini. Ratih (35), Mulyani (25), Ola (25), dan Melki (23), empat gajah asuhan Kadim, misalnya, diberi suplemen berupa sekantong gula kelapa dan 5 kilogram gula merah. Campuran dua jenis gula itu dipercaya akan menambah tenaga gajah-gajah tunggangan.

”Gula merah diberikan seminggu sekali. Selain itu, gajah juga diberi vitamin berbentuk tablet yang dimasukkan di dalam pisang. Saat gajah-gajah tunggangan ini makan pisang, vitamin juga turut masuk (ke lambung gajah),” ujar Kadim, Rabu (26/12/2012).

Suplemen diberikan di luar jam makan rutin. Biasanya pukul 09.00, gajah diberi makanan ringan berupa buah-buahan dan aneka sayur, seperti ubi, jagung, dan kelapa, dengan jumlah 50 kilogram per gajah. Pukul 15.00, mereka akan disuguhi menu pokok berupa rumput, lebih kurang 20 kilogram untuk setiap gajah. Malam hari, gajah-gajah tersebut kembali menikmati rumput yang ada di kandang mereka.

Ratih, Mulyani, Ola, dan Melki harus senantiasa sehat demi tawa pengunjung yang naik ke punggung mereka. Kalau gajah-gajah itu sudah kelelahan, pawang akan membaluri tubuh mereka dengan minyak serai. Tujuannya agar kaki gajah kembali hangat.

Roti isi madu

Riko (21) si jerapah juga ”mempersiapkan” diri untuk berpose sepanjang hari di depan kamera ribuan pengunjung. Riko mendapat suplemen berupa tablet dan roti isi madu. Roti isi madu konon bisa menambah tenaga jerapah agar sehat.

”Saya juga memberi banyak dedaunan dan buah segar di kandangnya. Kalau makan daun segar, tubuh jerapah juga segar,” ujar Yasfi Hakim Nasution (34), perawat jerapah TMRJ.

Yasfi mengatakan, kalau kebutuhannya tidak dipenuhi atau merasa lelah, Riko biasanya akan mendengus sambil menggerakkan telinganya ke belakang. ”Kalau sudah begitu artinya dia marah. Saya tidak bisa menyuruh apa-apa lagi sebab dia akan diam,” ujarnya.

Seperti jerapah, gajah tunggangan kalau sudah kelelahan juga suka protes. Kalau sudah begitu, Kadim mati-matian membujuknya. ”Ayo Mulyani, sebentar lagi (selesai kerja). Setelah ini boleh istirahat,” bisik Kadim sambil mengelus lembut tubuh Mulyani, si gajah yang sedang protes. (DIA/PRA)

 

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com