Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Terduga Teroris Poso Sembunyikan DPO Jaringan Santoso

Kompas.com - 30/12/2012, 10:59 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri meringkus dua terduga teroris, Riyadi dan Sugiyanto Latif, di Desa Labuhan, Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/12/2012) pukul 13.00. Keduanya diduga kuat terlibat aksi teror dari jaringan kelompok teror Poso pimpinan Santoso.

“Mereka menyembunyikan DPO (Daftar Pencarian Orang) dari kelompok Santoso dan ikut pelatihan (teror),” ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius saat dihubungi, Minggu (30/12/2012).

Santoso adalah buronan teroris Poso yang paling dicari kepolisian saat ini. Ia diduga terlibat aksi penembakan tiga anggota polisi di Kantor BCA Palu pada 25 Mei 2011 lalu. Selain itu, Santoso juga diduga berada di balik aksi teror yang belakangan terjadi di Poso.

Sepanjang tahun 2012, enam polisi tewas di Poso akibat serangan teror. Pertama dua Polisi ditemukan tewas di Dusun Tamanjeka yang terletak di dekat pelatihan teror Oktober lalu. Kemudian penembakan anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah yang tengah melakukan patroli di kawasan Tambarana, Kalora, Poso, Kamis (20/12/2012). Empat polisi tewas dan satu lainnya dirawat intensif di rumah sakit.

Aksi teror di Poso juga terjadi pada hari Perayaan Natal Selasa (25/12/2012). Bom rakitan ditemukan di Pos Terpadu Polisi yang terletak di Pasar Sentral Poso, pukul 06.15 WITA. Bom tersebut ternyata bom waktu yang telah diatur meledak pada pukul 08.00. Namun, Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana mengagalkan peledakan bom tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar menambahkan, kedua terduga teroris yang ditangkap kemarin juga ikut memfasilitasi semua peserta pelatihan militer dan dukungan logistik pada serangkaian aksi teror tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Nasional
    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Nasional
    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Nasional
    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    Nasional
    Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

    Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

    Nasional
    Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

    Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

    Nasional
    Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

    Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

    Nasional
    Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

    Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

    Nasional
    Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

    Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

    Nasional
    Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

    Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

    Nasional
    Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

    Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

    Nasional
    Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

    Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

    Nasional
    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Nasional
    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    Nasional
    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com