Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Orang Pemicu Bentrok Ormas Kini Buron

Kompas.com - 21/12/2012, 09:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus bentrokan yang melibatkan dua kelompok ormas di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (20/12/2012) siang, terus diusut. Selain telah menetapkan dua tersangka, polisi juga memburu dua pelaku lain yang dianggap pemicu bentrok.

"Dua orang yang sudah diamankan bernama Sulaeman Ngabalin (20) dan Mario Leisubon (20). Dua orang lagi masih dalam pengejaran," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur AKBP M Soleh kepada Kompas.com, Kamis (20/12/2012) malam.

Soleh mengatakan, empat orang tersebut adalah pelaku penganiayaan Suherman (32), petugas sekuriti convenience store Seven Eleven, di Jalan Pondok Kelapa pada Kamis dini hari. Penganiayaan itu dipicu karena empat pelaku menolak membayar minuman kemasan di toko itu.

"Iya, mereka pelaku penganiayaan satpam Seven Eleven hingga babak belur. Mereka kami amankan saat rekan Suherman itu mendatangi kontrakan mereka," ujarnya.

Kini, kedua tersangka yang merupakan anggota organisasi masyarakat Front Pemuda Muslim Maluku itu masih diperiksa secara intensif di Satuan Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Timur. Kedua pria berbadan tegap itu terancam Pasal 170 KUHP dengan hukuman penjara tujuh tahun.

Sulaeman, Mario, serta dua orang rekannya pergi ke Seven Eleven Jalan Pondok Kelapa, Kamis dini hari. Setelah mengambil minuman kemasan, pelaku menolak membayarnya. Petugas sekuriti Seven Eleven bernama Suherman menegur pelaku. Naas, Suherman malah dikeroyok hingga dibawa ke IGD Rumah Sakit Harum Duren Sawit, Jakarta Timur, karena babak belur.

Rupanya Suherman salah satu anggota Front Betawi Rempug (FBR). Mendengar Suherman mengalami penganiayaan, rekan-rekannya pun geram dan melakukan sweeping. Aksi tersebut berujung bentrokan antara rekan Suherman dan kelompok pelaku di Jalan Haji Naman, tempat polisi mengamankan Sulaeman dan Mario.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com