Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengkarut Garut Babad Limbangan

Kompas.com - 13/12/2012, 05:19 WIB

Sebuah resolusi yang berangkat dari hasrat untuk mengembalikan Garut dalam marwah yang mulia. Salah satunya adalah dengan menjadikan etika sebagai haluan utama dalam tata kelola pemerintahannya.

Harus diakui, justru etika inilah yang absen dalam pemerintahan Garut 13 tahun terakhir. Maka, nyaris semenjak reformasi yang mencuat ke permukaan adalah isu negatif seputar korupsi, kolusi, dan terakhir skandal seks nikah siri Bupati Aceng selama empat hari, yang kemudian menceraikan remaja yang dinikahinya melalui pesan singkat di telepon seluler, dengan kata-kata yang tidak cerdas pula.

Ketika etika ini absen, yang kita saksikan adalah eskalasi segala bentuk kebobrokan. Kebobrokan dari pemaknaan risalah otonomi daerah secara salah kaprah. Maka, yang mencuat tidak lebih surplus tindakan primitif, tetapi defisit prestasi. Tengok saja rumah sakit umum Garut yang nyaris bangkrut, angka kemiskinan yang terus meningkat, jeleknya sarana pendidikan di berbagai pelosok Garut, dan suasana birokrasi yang jauh dari kondusif.

Refleksi akhir

Tentu saja Aceng Fikri bukanlah salah satu Raja Padjadjaran. Ia tidak boleh berbuat semaunya tanpa kontrol apalagi tanpa akuntabilitas publik. Fani Oktora juga bukan metamorfosa sang putri Limbangan walaupun rumahnya berdekatan dengan Sungai Cipancar.

Aceng Fikri (dan Dicky Candra) dipilih melalui jalur independen ketika masyarakat Garut mengalami krisis kepercayaan kepada partai politik. Ternyata jalur ini tidak kemudian menjadi garansi kondisi Garut yang lebih baik. Apalagi di tengah perjalanan sang Bupati justru masuk kepengurusan sebuah partai, selain perilaku pribadinya yang sangat tidak pantas.

Maka, pekik para pendemo yang melibatkan anak-anak dan ibu-ibu rumah tangga harus dibaca sebagai sebuah kerinduan untuk mengembalikan Garut dalam suasana damai. Maaf, celana dalam yang diusung para pendemo itu adalah interupsi kultural bahwa ”kejantanan” dalam konteks kuasa harus diekspresikan dalam wujud kesungguhan mengelola pemerintahan, bukan menyalurkan hasrat seksual secara serampangan.

Garut pangirutan (nyaman) seperti dalam novel Fatat Garut karya Sayid Ahmad bin Abdullah Assegaf (lahir 29 Zulhijah 1889 H/1882 M) akan tercapai bila menyimak resolusi Limbangan dan membaca Babad Limbangan lewat tafsir yang mencerahkan!

ASEP SALAHUDIN Dekan di IAILM Suryalaya; Esais Kelahiran Limbangan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com