Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Kurikulum Harus Dicairkan agar Menyenangkan

Kompas.com - 11/12/2012, 21:04 WIB
Dedi Muhtadi

Penulis

 

 

 

BANDUNG, KOMPAS.com  Para guru diminta agar kreatif dalam menjalankan tugasnya, antara lain mencairkan kurikulum. Kreativitas ini diperlukan agar tercipta suasana yang menyenangkan dalam belajar karena yang berlaku sekarang terlalu berat buat siswa.

 

"Saya harap para guru, kepala sekolah bisa menyiasati kurikulum yang berat, tolong lebih dicairkan, agar proses belajar lebih menyenangkan," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada Pelatihan Profesionalisme Kepala Sekolah dan Kongres Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) Provinsi Jabar di Gedung Pusdai Bandung, Selasa (11/12/2012).

 

Heryawan mengusulkan agar para siswa di pendidikan dasar tidak dibebani dengan banyaknya pekerjaan rumah (PR). Seharusnya anak TK, SD itu tidak usah ada PR. SLTP pun perlu dikaji lagi perlu tidak diberikan PR, kalaupun diberikan harus yang menyenangkan.

 

Ia juga menyoroti betapa beratnya kurikulum yang ada di TK. Anak-anak TK kini sudah dibebani dengan lulus TK harus bisa baca, tulis, dan berhitung (calistung). "Anak TK itu seharusnya diajarkan lagu, puisi, menari, bermain, disayang, dan dipuji," tuturnya.

 

Ironisnya, kewajiban calistung bagi anak TK itu karena adanya tuntutan dari SD. Untuk masuk SD syaratnya harus bisa calistung. "Ini sudah keliru, calistung dibutuhkan karena di SD mereka sudah harus UAS. Kalau tidak bisa calistung, tidak bisa UAS. Ini kasihan sekali. UAS itu porsinya perguruan tinggi atau SMA," ujarnya.

Dengan temuan fakta seperti itu, Heryawan meminta agar dalam kongres para kepala sekolah itu juga membahas bagaimana mencairkan kurikulum yang berat dan ketat itu bisa menjadi menyenangkan.

Peran kepala sekolah sebagai pengelola sekolah pun penting sebagai penggerak suksesnya pelaksanaan proses belajar-mengajar di sekolah.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com