BENGKULU, KOMPAS.com — Sebagian besar perambah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, yang menempati kawasan hutan seluas 2.155 hektar adalah pendatang dari luar Provinsi Bengkulu dan Lampung. Dalam lima tahun terakhir, populasi mereka semakin bertambah pesat.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Balai TNBBS Edi Susanto, Selasa (11/12/2012).
Edi mengatakan, 60 persen perambah di Dusun Banding Agung, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, berasal dari Provinsi Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
"Tahun 1980-an baru 1-2 orang yang membuka lahan di dalam kawasan. Namun, sekitar tahun 2008, perambah mulai banyak dan telah terbentuk permukiman di sana," katanya.
Pada Juli 2012, para perambah yang mencapai 900 keluarga lebih telah ditertibkan tim yang terdiri atas Balai TNBBS, Pemkab Kaur, dan Polres Kaur. Perambah yang merupakan pendatang sudah kembali ke daerah asalnya.
Sementara Pemkab Kaur akan memfasilitasi warganya yang jadi perambah agar tidak kembali masuk ke kawasan konservasi. Meski demikian, kata Edi, ada saja 1-2 orang yang memanfaatkan kelengahan petugas untuk kembali masuk ke hutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.