Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu Lintas Pulih, Pungutan Merebak

Kompas.com - 06/12/2012, 02:59 WIB

Liwa, Kompas - Arus lalu lintas dan kegiatan ekonomi di Krui, Lampung Barat, Lampung, perlahan pulih pascabanjir dan longsor. Namun, pungutan liar kian marak di jalan lintas barat yang sempat terputus akibat longsor dan banjir itu.

Seperti terpantau Rabu (5/12), kendaraan berbagai jenis, termasuk truk, mulai leluasa melintasi jalan lintas barat di ruas Liwa- Krui. Namun, di sejumlah titik bahu-bahu jalan yang melintasi kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan ini masih dipenuhi tanah sisa longsor.

Alat berat dan pekerja sibuk membersihkan permukaan jalan dari tanah berlumpur sisa longsor. Di ruas ini terdapat lima titik longsor akibat hujan deras akhir pekan lalu. Jalan Liwa-Krui kini menjadi satu-satunya jalur penghubung Lampung dan Bengkulu di pesisir barat Sumatera.

Hingga kemarin, jasad seorang pengendara sepeda motor yang diduga tertimbun longsor di Way Nyercik di ruas Liwa-Krui belum ditemukan. Korban diduga tersapu material longsor yang menimpa jalan dan kemudian terjun ke jurang sedalam 25 meter.

Seiring pulihnya lalu lintas Liwa-Krui, aktivitas ekonomi di Pasar Krui kembali menggeliat. Sejak Rabu, pasokan sayuran dan bahan kebutuhan pokok lain kembali lancar di wilayah pesisir barat Lampung yang baru dimekarkan menjadi kabupaten baru, akhir Oktober lalu, itu.

Seiring mulai terbukanya akses ke Krui, pungutan liar semakin marak. Di ruas Liwa-Krui misalnya, sekelompok pemuda tampak menyetop satu per satu kendaraan yang melewati titik-titik bekas longsor dan pohon tumbang. Mereka meminta uang pengguna jalan.

Hal serupa terlihat di lokasi jalan putus di Pekon Pelita Jaya, Pesisir Selatan. Warga memintai Rp 5.000-Rp 15.000 per kendaraan yang melintasi jembatan darurat. ”Perbaikan dikerjakan swadaya dengan warga bergotong royong. Tentu ada biaya untuk kegiatan,” tutur Mukarom, pengurus Pekon Pelita Jaya.

Kepala Pekon Pelita Jaya Ali Idrus mengatakan, banjir bandang bercampur lumpur akhir pekan lalu menimbun 45 hektar sawah, menghanyutkan 9 sapi, 10 kambing, dan ratusan unggas milik warga. ”Pipa saluran air bersih juga terputus,” tuturnya. (jon)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com