JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar menilai tindakan kadernya, Aceng Fikri, yang menjabat sebagai Bupati Garut sudah mencoreng citra partai. Seperti diketahui, Aceng tengah menuai kecaman setelah menikah siri dan menceraikan istrinya, FO (18), hanya dalam waktu empat hari. Golkar akan segera mengambil tindakan tegas, yaitu memecat Aceng dari posisinya sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat.
"Kami sudah sepakat untuk memecat, tinggal menunggu waktunya. Saya secara pribadi berharap kejadian ini memberikan contoh bagi pejabat publik untuk berperilaku tidak seperti dia (Aceng)," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Nurul Arifin, Selasa (4/12/2012), di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Nurul mengungkapkan, Golkar juga tidak akan mendukung pencalonan Aceng sebagai Bupati Garut pada periode mendatang. "Kalau Golkar sampai mendukung, kebangetan. Saya kira buat apa Golkar dipermalukan orang-orang ini, mending dibersihkan saja semuanya," ujarnya.
Golkar, lanjutnya, tidak pernah tahu akan keganjilan perilaku Aceng. Pasalnya, Aceng baru masuk Golkar pada tahun 2011. "Kami di partai tidak melihat dia secara pribadi bagaimana karena dia kepala daerah, Golkar welcome saja. Tapi kalau kenyataannya begini, kami lebih suka kehilangan kader daripada memelihara kader beretika buruk," kata Nurul.
Selain itu, menurut Nurul, partainya tidak akan meminta klarifikasi dari Aceng. Pernyataan-pernyataan yang dilontarkan Aceng dinilai tidak pantas disampaikan seorang pemimpin.
"Pernyataannya sudah cukup bagi kami untuk menilai dia tidak layak memimpin," ujar Nurul.
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Pernikahan Bupati Garut