Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anna Jadi Korban KDRT, Anak Dibawa Kabur Suami

Kompas.com - 03/12/2012, 19:34 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sonni Anna (40), seorang pegawai negeri sipil BNP2TKI meminta bantuan Komnas Perempuan perihal kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialaminya.

"Saya meminta tolong Komnas Perempuan karena saya sendirian dan merasa tidak aman. Apalagi keadaan seperti ini sudah berlangsung selama 2,5 tahun," jelas Anna saat dihubungi, Senin (3/12/12).

Sebelumnya, Anna telah melaporkan suaminya, Ali Zuin Mashar, ke Polrestro Bekasi, Minggu (2/12/12), karena telah mengambil paksa dua buah hati mereka Deva (7) dan Muhni (4) dari rumah tempat Anna tinggal.

Menurut Anna, saat suaminya mengambil anak mereka, dia tidak datang sendiri, melainkan ditemani oleh empat orang lainnya. Perkiraan Anna, ada empat orang yang diduga sebagai pengawalnya, kakak ipar Anna, dan seorang perempuan setengah baya.

"Saat mereka datang, saya sama sekali tidak tahu kalau mereka mau membawa anak saya. Sampai saya lihat anak saya digendong dan berteriak-teriak," tutur Anna.

Melihat buah hatinya dibawa pergi, Anna bermaksud menghalangi mobil yang ditumpangi Ali. Tapi oleh pria yang diduga sebagai pengawal, Anna didorong hingga jatuh ke aspal.

Setelah itu, Anna melaporkan sang suami Mapolrestro Bekasi. "Saya sudah divisum, dan hari ini juga langsung di-BAP oleh penyidik," jelasnya.

Terkait anak-anak yang dibawa kabur suaminya, Anna berencana mendatangi Komnas Perlindungan Anak (KPAI). "Tapi saat ini saya masih dalam tahap wawancara di Komnas Perempuan. Bila selesai baru saya akan ke sana untuk minta difasilitasi," jelasnya.

Menurut Anna, ini bukanlah kali pertama ia melaporkan Ali ke polisi. Pada Jumat lalu, dia juga sudah mengadukan suami saya ke Polda Metro Jaya atas tuduhan melakukan kekerasan psikis.

Anna mengaku sudah sejak lama ingin bercerai dari suaminya karena dia sudah menikah lagi. Selain itu, suaminya juga kerap berlaku kasar kepada dia dan anak-anak mereka.

"Tahun 2010 saya sempat membuat laporan atas kekerasan fisik yang dilakukan pada saya. Namun saat itu anak-anak saya ada di keluarga Pak Ali (suaminya)," jelasnya.

Atas saran seorang kerabatnya, Anna membatalkan laporan tersebut. Saat itu, dikhawatirkan dia malah tidak bisa bertemu anaknya kalau laporannya tersebut tetap diproses. Namun tetap saja perlakuan sang suami tak juga membaik.

"Bahkan sekarang saya tidak boleh masuk ke rumah kami, jadi saya dan anak-anak terpaksa tidur di teras," ia berkata dengan nada sendu.

Saat ini, perempuan yang kini ditemani oleh dua orang keponakannya hanya berharap bisa bertemu lagi dengan kedua anaknya.

"Saya ingin semua diselesaikan dengan arif dan baik-baik. Kasihan anak-anak saya kalau begini," keluhnya.

Anna telah menjalani BAP di Polrestro Bekasi. Adapun laporannya di Mapolda Metro Jaya masih dalam tahap pemrosesan dan menunggu pemanggilan untuk keterangan lebih lanjut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com