Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Batik Perlu Bantuan Pemerintah

Kompas.com - 21/11/2012, 18:41 WIB
Winarto Herusansono

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com — Perajin batik tulis dan pemilik Tyo Collection, Sri Setyani, mengemukakan, kerajinan batik dalam dua tahun terakhir berkembang pesat di setiap daerah di Jawa Tengah, tak terkecuali di Demak. Sudah ratusan motif batik diciptakan perajin, dan memerlukan perlindungan dalam hak cipta dan hak patennya.

"Motif-motif batik kebanyakan kombinasi motif batik klasik dengan motif batik modern. Untuk melindungi motif baru itu,  pemerintah daerah sebaiknya membantu perajin mengurus hak patennya," kata Sri Setyani ketika ditemui di Galery Tyo Collection, Jalan Sultan Hadiwijaya 45, Demak, Jateng.

Di Demak saja sudah terdapat 17 pusat kerajinan batik. Usaha kerajinan ini juga mendorong kaum perempuan pedesaan belajar dan bekerja sebagai pembatik. Motif-motif baru yang lebih modern banyak diciptakan perajin batik di setiap daerah.

Kekayaan motif itu berasal dari penggalian budaya dan sejarah khas yang layak untuk dibuat motif batik. Sri Setyani sebagai pengembang kerajinan batik khas Demak sudah menciptakan lima motif batik yang hingga kini laris manis. Motif-motif batik itu seperti kombinasi motif parang dengan buah melon dan belimbing.

Mei, perajin lain, mengatakan, perlindungan atas motif baru hasil karya perajin batik sangat dibutuhkan. Sayangnya, pengurusan hak paten untuk melindungi karya pembatik masih mahal dan juga waktu mengurusnya lama. Bisa memerlukan waktu setahun.

Oleh karena itu, kepedulian pemda menyediakan dana subsidi untuk mengurus hak paten sangat dinantikan para perajin batik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com