Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Raung, Surono Pun Dibuat Tak Tidur

Kompas.com - 02/11/2012, 19:28 WIB

Di antara deretan gunung yang mengelilingi Banyuwangi, yakni Ijen, Merapi, Meranti, dan Raung, Gunung Raung merupakan gunung yang paling dianggap sakral oleh masyarakat Banyuwangi pada masa lalu, dibandingkan Ijen, Merapi, dan Meranti.

Menurut Margana, para penguasa di kerajaan pra-Kerajaan Blambangan sudah menjadikan Gunung Raung sebagai pusat pemujaan. Salah satu indikasinya, ditemukan sejumlah peninggalan tempat persembahyangan umat Hindu yang diperkirakan dibangun pada abad ke-17 hingga abad ke-18. Di antaranya ada di Kecamatan Songgon dan Sempu, Banyuwangi.

Petilasan di Desa Jambewangi, Kecamatan Banyuwangi, misalnya, hingga kini masih ada dan dirawat oleh warga setempat. Petilasan itu berbentuk tumpukan batu dan berlingga menghadap ke Gunung Raung. Petilasan tersebut kini masih digunakan oleh warga Hindu untuk bersembahyang.

Ingatan yang terputus

Riwayat mengerikan Raung pada masa lalu tidak lagi dimengerti secara utuh oleh warga yang hidup di kaki gunung ini. Warga di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, yang berada 14 km dari Gunung Raung memang resah karena mencium bau belerang dan mendengar suara gemuruh dari Raung sejak beberapa hari terakhir.

Rosan (56), warga Desa Jajangan, Kecamatan Songgon, mengepak sebagian pakaiannya sejak pekan lalu. Proses belajar-mengajar di SD di Kecamatan Songgon pun terganggu karena orangtua khawatir melepas anak-anak mereka ke sekolah.

Meski khawatir, sebagian besar warga masih bekerja di ladang. Sebagian dari mereka memetik selada, mencari rumput, kayu bakar, atau memanen cengkeh. Warga saat ini tidak mewarisi ingatan Raung yang mematikan, tetapi jejak Raung yang mematikan tidak boleh diabaikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com