Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Bank Dirampok, 15 Kunci Brankas ATM Dibawa Lari

Kompas.com - 02/11/2012, 03:04 WIB

Dalam waktu hampir bersamaan terjadi dua perampokan di Jakarta Timur, Kamis (1/11), sekitar pukul 02.00. Perampokan itu menimpa seorang pegawai Bank Rakyat Indonesia, Stefanus DM Marpaung (23), yang sedang menunggu dijemput kawannya di sekitar hutan kota, Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Kramat Jati. Satu lagi menimpa Ketua Yayasan Addiniyah Attahiriyah, Suryani (71), di rumahnya di Jalan Penggilingan, Cakung.

Stefanus, dini hari itu, baru pulang bekerja dan sedang menunggu dijemput kawannya. Namun, tanpa disadari dia didekati dua pria tak dikenal.

Dua pria itu langsung menyerang Stefanus dengan tangan kosong. Tubuh Stefanus disekap salah seorang pelaku, dan seorang pelaku lagi memukuli kepalanya. Setelah terkulai lemas dengan hidung berdarah dan lebam di kepala, tas Stefanus direbut dan dibawa lari kedua pelaku. Di dalam tas itu ada dompet berisi uang Rp 100.000 dan 15 kunci brankas ATM di kawasan Daan Mogot. Korban kemudian diangkut temannya ke RS UKI.

”Pihak BRI tempat korban bekerja telah memberitahukan kami, ATM-ATM yang kuncinya dibawa lari pelaku akan diganti dengan kunci baru,” kata Kepala Unit Reskrim Polsek Kramat Jati Ajun Komisaris Bambang Cipto.

Suryani (71), Ketua Yayasan Addiniyah Attahiriyah, juga dirampok sekitar pukul 02.00. Rumah Suryani, pemilik sejumlah sekolah Islam dan agen travel, disatroni kawanan perampok yang diperkirakan lebih dari 15 orang.

Menurut salah satu anaknya, Zahir (49), kawanan perampok itu datang menumpang tiga mobil. Bergaya seperti polisi, para pelaku mengintimidasi dua satpam yang berjaga di rumah dan menuduh telah terjadi perjudian di dalam rumah.

”Kedua satpam kami diikat pelaku. Mulutnya diplakban,” katanya.

Untuk melancarkan aksinya, pelaku juga mengikat tangan dan menutup mulut Suryani dan suaminya, Syatiri Ahmad (81), dengan plakban. Satu brankas besi, tiga tas, dan sejumlah dompet milik Suryani dirampas pelaku. Brankas itu berisi perhiasan emas dan berlian, sementara tas dan dompet berisi uang. Diperkirakan total kerugian mencapai Rp 300 juta.

Karena rumah Suryani cukup besar, peristiwa perampokan itu tak diketahui anggota keluarga lain. Padahal, di dalam rumah ada lebih dari sepuluh orang sedang nonton pertandingan sepak bola, termasuk Zahir.

”Kami sedang nonton bola di ruangan belakang sehingga tidak terdengar. Lagi pula rumah ini selalu terbuka untuk orang lain karena ibu memang punya banyak tamu,” kata Zahir.

Menurut Komisaris Didi Haryadi dari Humas Polres Jakarta Timur, sekitar pukul 05.00 brankas besi, tiga tas, dan sejumlah dompet milik Suryani ditemukan di Cibinong.

”Brankas itu ditemukan seorang warga dalam kondisi rusak, tinggal surat-surat dan KTP korban. Tim penyidik sedang mengembangkan kasus ini untuk menangkap pelaku,” jelasnya. (Madina Nusrat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com