Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tewas di Poso, Deteksi Dini Tidak Berfungsi

Kompas.com - 17/10/2012, 19:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua anggota kepolisian ditemukan tewas di sebuah lubang di Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah pada Selasa (15/10/2012) malam. Hal ini menunjukkan kurangnya deteksi dini yang dilakukan aparat kepolisian.

Demikian diungkapkan Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Hanura, Susaningtyas Kertopati, Rabu. (17/10/2012), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. "Saya rasa deteksi dini tidak ada. Harusnya dikerahkan, ini kan sudah lama. (Kasus) di Poso ini bukan (baru terjadi) kemarin. Apabila ada kontroversial dan kesenjangan, harus diselesaikan," ujarnya.

Menurut Susaningtyas, Poso merupakan kawasan rawan konflik agama dan konflik multidimensi. Oleh karena itu, Polri seharusnya bisa menurunkan fungsi intelijenenya dan mendeteksi kerawanan yang terjadi. Hal ini diperlukan agar tidak ada lagi masyarakat sipil atau pun aparat penegak hukum yang menjadi korban.

"Bukan hanya jadi pemadam kebakaran dari hari ke hari. Pemerintah Pusat dan daerah harus menyelesaikan persoalan ini secara integral," kata Susaningtyas.

Diberitakan sebelumnya, dua anggota polisi di Poso yang dilaporkan hilang pada 8 Oktober 2012 lalu ditemukan tewas. Dua anggota polisi tersebut adalah Briptu Andi Safa, anggota Buser Polres Poso, dan Brigadir Sudirman, Kanit Pengumpulan Bahan Keterangan (Pulbaket) Polsek Poso Pesisir.

Jasad mereka ditemukan oleh tim gabungan Mabes Polri, Polda Sulawesi Tengah dan Kepolisian Resor Poso, Selasa (16/10/2012). Dua anggota polisi tersebut ditemukan dalam satu lubang di daerah Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah. Keduanya ditemukan tewas mengenaskan.

Kedua anggota polisi itu sebenarnya dalam rangka dinas untuk kepentingan pengumpulan data terkait penembakan yang terjadi di Desa Masani. Diduga, pelaku penembakan berasal dari daerah tersebut yang merupakan tempat pelatihan Kelompok Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Poso yang dipimpin Ustaz Yasin. Namun, ternyata keduanya justru tewas dibunuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com