Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu dari Delapan Orang Kelaparan

Kompas.com - 10/10/2012, 03:16 WIB

ROMA, Selasa - Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menurunkan perkiraan jumlah orang yang kelaparan di dunia. Namun, upaya dunia memerangi kelaparan juga semakin lemah. Hal itu terungkap dalam laporan FAO tentang pangan yang dikeluarkan di Roma, Selasa (9/10).

FAO memperkirakan, penduduk dunia yang kelaparan kini berjumlah 870 juta orang. Badan PBB yang bermarkas di Roma itu mengumpulkan laporan dari Program Pangan Dunia PBB (WFP) dan Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD) yang menyebutkan jumlah orang yang kelaparan turun dari 925 juta pada 2010. Setahun sebelumnya, penduduk dunia yang kelaparan mencapai 1 miliar jiwa.

Walaupun menurun, angka tersebut tetap saja masih tidak dapat diterima. ”Dengan 870 juta orang yang menderita kekurangan gizi kronis pada 2010-2012, jumlah orang kelaparan di dunia ini masih saja tinggi,” demikian laporan FAO.

Jumlah tersebut berarti satu dari delapan orang di dunia masih kelaparan. ”Dengan keadaan ekonomi seperti sekarang, kami menemukan lebih dari 100 juta anak berusia di bawah lima tahun kelaparan,” ujar Dirjen FAO Jose Graziano da Silva.

Hambatan

Dalam laporan itu dinyatakan, sebenarnya ada kemajuan dalam melawan kelaparan pada dua dekade terakhir. Namun, upaya itu selanjutnya terhambat.

”Sebagian besar kemajuan itu dicapai sebelum tahun 2007- 2008. Sejak itu, kemajuan global dalam mengurangi kelaparan justru menurun. Upaya itu harus dipacu lagi agar dapat memenuhi target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) yang menargetkan memangkas kelaparan hingga separuh pada tahun 2015,” kata Da Silva.

”FAO juga mencermati berbagai faktor menjadi penyebab penurunan itu. Faktor itu antara lain krisis ekonomi global, kenaikan harga pangan, dan bertambahnya permintaan biofuel, spekulasi harga pangan, serta perubahan iklim,” kata Jomo Sundaram, Asisten Dirjen FAO.

Sebagian besar orang kelaparan di dunia ini, jumlahnya sekitar 852 juta, adalah penduduk di negara berkembang. Di negara berkembang, orang yang kelaparan mencapai 14,9 persen dari populasi. Sebagian besar tinggal di Asia selatan dan timur, serta kawasan subsahara Afrika.

Luca Chinotti dari organisasi nirlaba Oxfam mengatakan, kurangnya upaya pemerintah dalam mengatasi tingginya harga pangan, ketidaksetaraan jender, perampasan lahan, dan perubahan iklim membuat upaya melawan kelaparan terhambat.

”Faktanya, orang yang kelaparan jumlahnya lebih dari populasi di Amerika Serikat, Eropa, dan Kanada. Padahal, dunia sebenarnya memproduksi makanan yang mencukupi untuk setiap orang. Ini merupakan skandal terbesar yang pernah ada,” katanya. (AP/Reuters/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com